LATAR BELAKANG
Industri kreatif menjadi salah satu kontributor penting dalam menaikkan perekonomian Indonesia. Industri ini merupakan pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan, baik melalui penciptaan, pemanfaatan daya kreasi, dan daya cipta individu.
Saat ini, pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta tengah mengembangkan 5 dari 12 subsektor industri kreatif, yakni fashion, desain, permainan kreatif, layanan piranti lunak, dan kerajinan. Namun seiring berjalannya waktu, para pegiat industri kreatif di Yogyakarta cenderung jalan sendiri-sendiri tanpa adanya kerjasama antara sesama pegiat dan juga pemerintah. Hasil produksi yang cenderung monoton dan kurangnya inovasi dalam menghasilkan sebuah produk menjadi sebagian permasalahan dalam mengembangkan industri kreatif. Hal ini kemudian berimbas terhadap rendahnya nilai jual terhadap produk industri kreatif dan akhirnya kalah bersaing dengan produk impor.
Berdasarkan permasalahan tersebut, Yogyakarta membutuhkan suatu wadah yang mampu menampung para pegiat industri kreatif dari berbagai komunitas yang ada. Wadah tersebut dapat dijadikan untuk bertukar pikiran agar dapat mengembangkan potensi, bakat, dan kreativitas secara maksimal. Hal ini yang mendorong berdirinya Yogyakarta Creative and Design Centre untuk mendukung para pegiat industri kreatif dalam memperkenalkan kepada masyarakat luas tentang hasil dari desain produk-produk industri kreatif.
ARSITEKTUR KONTEMPORER
Pola kehidupan masyarakat sekarang cenderung mengikuti perkembangan zaman modernisasi. Kehidupan mereka diekspresikan dengan gaya hidup yang kontemporer dengan realitas baru yang kaya akan nuansa, warna, dan citra-citra yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Hal ini yang mendasari untuk memilih pendekatan arsitektur kontemporer dalam perancangan Yogyakarta Creative dan Design Centre.
Pendekatan arsitektur kontemporer tidak hanya berdasarkan dengan gaya yang kekinian, namun juga berhubungan dengan lokasi tempat bangunan tersebut yang terletak di daerah bangunan komersial. Memadukan nuansa etnis Yogyakarta dengan bentuk arsitektur kontemporer saat ini sedang menjadi tren sehingga diharapkan konsep dan gaya bangunan tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi pengguna.
Untuk program ruang utama dalam bangunan ini terbagi menjadi tiga kegiatan, yaitu produksi, pameran, dan rekreasi. Kegiatan produksi terdiri dari lima industri kreatif, yaitu industri kerajinan, industri fashion, industri desain, layanan komputer dan piranti lunak, serta permainan interaktif. Kegiatan pameran ditampung melalui galeri untuk memperkenalkan produk-produk dari hasil olahan industri kreatif. Sedangkan kegiatan reaksi terbagi atas program ruang yang bersifat edukatif dan komersial. Kegiatan edukatif, berupa sarana perpustakaan, workshop, pertunjukan, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk kegiatan komersial dihadirkan dalam bentuk retail untuk membeli produk, restoran, dan cafe.
DATA PROYEK
Nama Proyek: Yogyakarta Creative and Design Centre
Lokasi: Jl. Situmulyo, Yogyakarta
Luas Lahan: 12.524,62 meter persegi
Nama Mahasiswa: Alfian Rombe
Universitas: Atma Jaya Yogyakarta
Mentor: Ir. Soesilo Boedi Leksono, MT.