Dengan luas wilayah dan budaya yang sangat beragam, Indonesia memiliki banyak sekali peninggalan sejarah dan budaya yang menjadi catatan bagi UNESCO untuk ditetapkan sebagai UNESCO World Heritage. Saat ini tercatat belasan lokasi wisata, peninggalan budaya, dan warisan alam yang didaftarkan oleh pemerintah Indonesia untuk dapat ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia.
UNESCO menetapkan situs budaya, sejarah, dan alam ini sebagai upaya untuk melindungi mereka dengan payung hukum dan konvensi internasional sehingga peninggalan-peninggalan tersebut dapat dijauhkan dari kerusakan apapun, baik alami maupun campur tangan manusia. Hingga tahun 2021, Indonesia sudah memiliki 5 lokasi yang masuk ke dalam Situs Warisan Budaya Dunia versi UNESCO. Masih ada beberapa nama lain yang siap disahkan di berbagai lokasi di Indonesia.
Candi Borobudur
Terletak di Jawa Tengah, candi ini dibangun dalam tiga tingkatan dan dibangun pada abad ke-8 dan ke-9. Sekeliling dinding candi ini didekorasi dengan relief seluas 2.500 meter persegi. Terdapat 72 stupa yang masing-masing diisi oleh patung-patung Buddha. Sempat dipugar dengan bantuan UNESCO pada tahun 1970-an, Candi Borobudur ditetapkan sebagi situs warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tahun 1991.
Candi Prambanan
Prambanan merupakan kompleks candi terbesar yang didedikasikan untuk Dewa Siwa dan dibangun pada abad ke-10. Terdiri atas tiga zona, kompleks ini terdiri ratusan candi. Terdapat zona dalam yang merupakan zona tersuci, di mana dibangun delapan candi utama dan delapan kuil kecil. Candi Prambanan ditetapkan oleh UNESCO sebagai situs warisan budaya dunia pada tahun 1991.
Situs Manusia Purba Sangiran
Fosil manusia pertama ditemukan pada situs penggalian manusia purba yang dilakukan pada tahun 1936 hingga 1941. Setelahnya, 50 fosil Meganthropus palaeojavanicus dan Pithecanthropus erectus juga berhasil ditemukan di sekitar lokasi. Dipercaya bahwa situs ini telah ditempati oleh manusia Purba selama satu setengah juta tahun, Situs Sangiran menjadi salah satu situs utama yang dapat menguak teori evolusi manusia. Situs Manusia Purba Sangiran telah ditetapkan sebagai situs warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tahun 1996.
Sistem Pengelolaan Air Subak di Bali
Subak merupakan sistem pengelolaan air bersama untuk kanal dan bending yang popular di Bali. Sistem pengelolaan air ini termasuk dalam lansekap Pura Taman Ayun yang dibangun pada abad ke-18. Mengusung filosofi Tri Hita Kirana yang menyatukan spiritual, manusia, dan alam, konsep ini menjadi pertukaran budaya antara Bali dan India selama 2.000 tahun terakhir. Sistem subak sendiri sudah ada sejak abad ke-9 dan ditetapkan oleh UNESCO menjadi salah satu warisan budaya dunia pada tahun 2012.
Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto
Dikembangkan oleh pemerintah Hindia Belanda saat mereka menduduki Indonesia pada periode industrialisasi di akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, tambang ini tidak hanya terdiri dari lokasi pertambangan saja, namun juga kota baru yang dibangun perusahaan, fasilitas penyimpanan batu bara, dan jaringan kereta api yang menghubungkan tambang ke fasilitas pantai. Tambang Batu Bara Ombilin dibangun sebagai sistem yang terintegrasi dan memungkinkan proses ekstraksi, pengerjaan, pengangkutan, dan pengiriman batu bara dengan lebih efisien. Tambang ini diresmikan menjadi situs warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tahun 2019.
— Construction+ Online