Sudah diresmikan Presiden Joko Widodo pada awal 2021, Bendungan Tapin yang berlokasi di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel) merupakan bendungan multifungsi yang dibandung Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Bendungan ini dimanfaatkan sebagai bagian dati pengembangan jaringan irigasi dan rencana pengembangan kawasan pariwisata.
Bendungan Tapin memiliki potensi penyediaan air baku sebesar 500 liter/detik dan penyediaan irigasi seluas 5.472 hektare yang disalurkan melalui Daerah Irigasi (DI) Tapin. “Pengembangan DI Tapin merupakan wujud nyata pemanfaatan Bendungan Tapin agar air bisa dengan mudah diatur sedemikian rupa agar selalu ada dan tidak kering. Progres fisik pengembangan DI Tapin saat ini telah mencapai 75,22% dan ditargetkan rampung akhir tahun 2022,” ujar Fikri Abdurrachman selaku Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III Banjarmasin.
Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Sumber Harapan Desa Bungur Baru Kabupaten Tapin Nafiah mengungkapkan sebelum adanya Bendungan Tapin, para petani di Kabupaten Tapin hanya bisa menanam 1 kali dalam setahun. Setelah adanya Bendungan Tapin, masa tanam bertambah menjadi 2 kali hingga 3 kali dalam setahun.
“Sebelumnya, produksi pertanian kami kurang lebih 3-4 ton per hektare. Setelah ada irigasi dari Bendungan Tapin, hasil tani di daerah kita sendiri bisa sampai 7-8 ton per hektare. Itu untuk 1 kali tanam saja, jadi kalau setahun kita bisa 2-3 kali tanam maka hasil tani kita sangat melimpah,” ujar Nafiah.
Saat ini, Pemerintah tengah melakukan revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi yang rencananya dapat memberikan opsi kepada Kementerian PUPR untuk dapat membangun jaringan irigasi tersier. Sementara ini, Kementerian PUPR hanya berwenang membangun jaringan irigasi primer dan sekunder. Apabila revisi PP tersebut diundangkan tahun 2023, kemungkinan anggaran pembangunan irigasi tersier baru ada pada tahun 2024.
Selain mendukung sektor pertanian, Bendungan Tapin juga memiliki potensi pariwisata. Pengembangan kawasan Bendungan Tapin akan difokuskan untuk bisa menjadi kawasan pariwisata atau tempat berkumpul baru bagi masyarakat setempat. Lanskap di sekitar bendungan akan ditata dan ditambahkan taman budaya yang sesuai dengan adat setempat. — Construction+ Online