Mendesain dan membangun rumah sakit modern di Indonesia menghadirkan serangkaian tantangan tersendiri yang mencerminkan kebutuhan layanan kesehatan yang dinamis, seiring dengan penataan kota dan kebutuhan masyarakat yang berkembang pesat. Dengan terus berjalannya pembangunan infrastruktur layanan kesehatan di Indonesia, maka tugas untuk menciptakan fasilitas medis yang memadai menjadi hal yang krusial.
Pandemi COVID-19 menyisakan pelajaran berharga pada aspek desain dan pembangunan rumah sakit di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, dalam menyelesaikan berbagai masalah terkait dengan pengadaan rumah sakit. Masalah tersebut meliputi pengintegrasian teknologi canggih, memastikan kepatuhan terhadap standar internasional, adaptasi terhadap kondisi dan persyaratan peraturan setempat, serta tantangan terkait dengan biaya.
Berbagai hal tersebut harus dihadapi oleh arsitek dan para stakeholder yang terlibat dalam pembangunan rumah sakit dalam menyediakan fasilitas layanan kesehatan yang modern, efisien, dan mudah diakses di seluruh Indonesia, seperti yang sebelumnya digagas oleh PT Global Rancang Selaras (GRS) selaku firma arsitektur yang sudah sejak lama terlibat dalam banyak proyek-proyek healthcare.
RUMAH SAKIT DAN PANDEMI COVID-19
Pandemi COVID-19 sempat menyebabkan kebutuhan akan rumah sakit meningkat. Namun, hal itu juga mengubah perencanaan dan kebutuhan akan rumah sakit yang berbeda dibandingkan sebelumnya. Saat itu, GRS menangani klien yang mendominasi permintaan untuk mengubah peta jalan dan relokasi sebagai persiapan alur bagi mereka yang terdampak.
Para pasien yang sakit dan mereka yang tidak atau sudah sembuh diberikan akses yang berbeda sehingga penularannya tidak terjadi di rumah sakit di Indonesia. Perubahan-perubahan mendetail dilakukan, seperti halnya arah ke kiri untuk Instalasi Gawat Darurat (IGD), kemudian untuk yang terinfeksi dipisahkan ke arah kanan. Hal itu juga berlaku bagi mereka yang terinfeksi di area IGD, poliklinik, rawat inap, dan bedah sehingga secara keseluruhan rumah sakit menjadi lebih aman.
Namun, itu pun masih terdapat beberapa kekeliruan ketika para staf menggunakan alat pelindung diri (APD) untuk melayani area tertentu dan melepasnya di bagian luar area, atau bahkan sebaliknya. Ada pula yang melakukan pemeriksaan di area tidak wajib APD, lalu kemudian keluar pada area yang justru wajib APD sehingga akhirnya mengakibatkan penularan.
ADI UTOMO HATMOKO, M.ARCH
PENDIRI & PRINCIPAL, PT GLOBAL RANCANG SELARAS
Lahir di Yogyakarta tanggal 29 Januari 1969, Adi Utomo memperoleh gelar insinyur dari Universitas Gadjah Mada tahun 1991 dengan predikat cum laude. Ia juga meraih Master of Architecture dalam bidang Architecture & Urban Design yang diperolehnya dari Georgia Institute of Technology, Atlanta pada tahun 1996 melalui Fullbright Scholarship. Pada tahun 1998, ia mengikuti Osaka Invitational Program for Architecture & Art, fellowship dari Tadao Ando di Jepang.
Bekerja sebagai staf pengajar di Jurusan Arsitektur dan Perencanaan Universitas Gadjah Mada sejak tahun 1991 sampai sekarang, Adi Utomo aktif sebagai pemakalah di berbagai seminar skala nasional dan internasional. Selain itu, ia menjadi anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), eksekutif, sekaligus pendiri Yogyakarta Heritage Trust dan Yogyakarta Urban Forum. Berpengalaman secara profesional sebagai arsitek dan urban planner sejak tahun 1991 dan telah menyelesaikan berbagai proyek perencanaan dan perancangan bangunan di berbagai daerah di Indonesia.
PT Global Rancang Selaras (GRS) yang diinisiasinya, berdiri secara resmi pada tahun 2004. Namun sejak tahun 1996, GRS sudah menerima proyek terkait dengan masterplan dari Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Setelah proyek itu, GRS merasa bahwa proyek rumah sakit merupakan kategori yang perlu untuk lebih ditekuni sehingga mereka banyak mengikuti sayembara-sayembara terkait dengan rumah sakit, antara lain, masterplan dari RS St. Carolus di Jakarta, RS Anak St. Carolus di Summarecon Serpong, dan RS Maranatha Bandung.
To read the complete article, register your details above
to be notified once the revamped Construction Plus App is ready!