Setelah pandemi usai, aktivitas komersial dan bisnis terus berkembang di Jakarta. Hal ini menyebabkan bangunan-bangunan komersial seperti café dan tempat hiburan baru terus bermunculan, khususnya di wilayah Jakarta Selatan. Mirisnya, seringkali pembangunan proyek komersial hanya dipandang dari perspektif bisnis tanpa memperhatikan dampaknya pada lingkungan, terutama aspek alam. Kasus seperti ini menyebabkan terjadinya degradasi lingkungan yang semakin tinggi. RAD+ar menerapkan prinsip kesadaran dan adaptasi terhadap lingkungan dalam desain Stalk Tree-Hugger yang banyak dikenal dengan Stalk Jakarta, sebuah proyek komersial yang terletak di kawasan SCBD.
KEHIDUPAN KOMERSIAL DALAM NAUNGAN ALAM
Restoran Stalk Jakarta menjadi salah satu “taman bermain” yang berani mengintegrasikan diri dengan alam sekitarnya. Walaupun terdengar seperti anomali dari kondisi kawasan SCBD yang sangat padat dan dipenuhi gedung-gedung tinggi, RAD+ar sebagai desainer berhasil membuktikan bahwa sejatinya proyek komersial tidak selalu harus berupa struktur bangunan yang besar dan masif.
Sesuai namanya, Stalk Tree-Hugger, bangunan ini terdiri dari 5 pohon setinggi 30 meter yang berada di jantung kawasan bisnis di Jakarta. Pohon-pohon ini “diselimuti” oleh kain parametrik sebagai penutup atapnya. Gabungan antara elemen pohon dan penutup atap yang unik ini menciptakan interplay cahaya dan bayangan untuk mengakomodasi berbagai aktivitas komersil di dalamnya. Saat proses perancangannya, RAD+ar tidak hanya fokus pada aspek estetika, melainkan juga melakukan penelitian dan menemukan gagasan filosofis tentang hidup dalam bayangan.
To read the complete article, register your details above
to be notified once the revamped Construction Plus App is ready!
DATA PROYEK
Nama Proyek: Stalk Tree-hugger
Lokasi: SCBD, Jakarta Selatan
Luas Tapak: 500 meter persegi
Luas Lantai: 900 meter persegi
Jumlah Lantai: 2
Tinggi Bangunan: 15 meter
Konsultan Arsitektur: RAD+ar (Research Artistic Design + architecture)
Principal Architect: Antonius Richard Rusli
Team Desainer: Melanie Regina Hutany, Alifi Muhammad Arief, Michellin Sonia Wibowo
Konsultan Interior Desain: RAD+ar (Research Artistic Design + architecture)
Principal Interior Desain: Antonius Richard Rusli
Foto/Gambar: Mario Wibowo Photography