Perkembangan arsitektur Islam berasal dari Timur Tengah yang menjadikan sesuatu yang lumrah jika banyak Islamic building yang dibangun dengan gaya Timur Tengah, baik dari bangunan dengan fungsi tempat ibadat hingga pendidikan. Namun, hal tersebut berbeda dengan Sorbonne Building yang berada di kawasan Tazkia Campus 2 karya aaa-studio.
Sorbonne Building adalah bangunan tahap kedua yang dikerjakan pada proyek kawasan Tazkia Campus 2. Fungsi dari gedung ini adalah untuk mengakomodasi kegiatan belajar mengajar, serta untuk fungsi publik. Salah satunya ruang makan yang berskala besar, baik indoor maupun outdoor, yang dapat diakses oleh pengunjung umum. Lokasi gedung ini berada di bagian depan tapak Tazkia Campus 2, dan menjadi gedung pertama yang terlihat dari jalan utama sehingga akan menjadi ‘wajah’ kawasan kampus ini.
Tazkia Campus 2 merupakan proyek kawasan pengembangan setelah rampungnya Tazkia Campus 1 yang telah dikerjakan oleh aaa-studio pada tahun 2011 lalu. Pengembangan kawasan Tazkia International Islamic Boarding School (IIBS) Campus 2 diharapkan mampu mewadahi murid SMP dan SMA khusus laki-laki sehingga nantinya kawasan ini dapat menampung siswa perempuan dan laki-laki dengan gedung yang terpisah.
SPIRITUAL DAN DUNIAWI
Kawasan Tazkia mewadahi berbagai fungsi dan kegiatan kegiatan belajar mengajar, pengembangan diri, serta aktifitas sehari-hari selama 24 jam. Hal ini disebabkan oleh konsep dari Islamic Boarding School, di mana terdapat keseimbangan antara kegiatan spiritual dan duniawi. Implementasinya dalam desain terpapar lewat pembagian zona untuk tatanan massa dalam kawasan yang menjadi penting. Fungsi tersebut didesain dengan memisahkan massa bangunan.
Penataan massa didasari dari grid yang searah dengan kiblat sebagai salah satu unsur terpenting dalam sebuah Islamic building. Selain akan memudahkan dalam beribadat, grid ini juga menjadi identitas bagi kawasan Tazkia. Pada kawasan yang menghadap ke selatan ini, arah kiblat mengarah 23 derajat ke utara sehingga didapatkan pola grid kiblat yang memotong axis tegak lurus dalam tapak.
MODERN TROPIS DENGAN AKSEN ISLAMI
Bentuk Sorbonne Building telah dikonsep agar selaras dengan kawasan Tazkia secara keseluruhan, baik kampus 1 maupun 2, yakni modern tropis dengan aksen Islami. Bentuk U yang terbuka ke arah utara menghubungkan bentuk Leiden Building yang berada di sebelah barat Sorbonne, serta menjadi inner courtyard. Pertimbangan untuk memberikan inner courtyard pada sisi utara tersebut agar dapat memaksimalkan udara mengalir ke dalam bangunan, mengingat kecepatan angin yang cukup kencang sebagai potensi kawasan di dataran tinggi ini, sehingga Sorbonne Building berpotensi untuk menghindari penggunaan AC berlebihan.
Selubung fasad gedung ini menggunakan kaca masif yang dijadikan fokus utama, selain juga memberikan kesan modern yang kuat dan dapat mempercepat proses pengerjaannya. Dengan orientasi bangunan utara-selatan, fasad dengan material kaca dapat dimanfaatkan, karena meminimalkan cahaya matahari secara langsung. Selain itu, cara ini dapat mengoptimalkan pencahayaan alami, terutama pada ruang-ruang dengan fungsi utama sebagai ruang belajar.
Penggunaan warna kuning yang menjadi ciri khas Tazkia, ditonjolkan pada desain Sorbonne Building. Warna kuning yang ada pada kanopi dibuat seolah-olah menerus sampai ke dasar. Bentuk kanopi yang dinamis dikreasi dengan menyesuaikan bentuk sudut bangunan yang melengkung. Selain menjadikan keunikan tampilan, hal ini juga mampu menunjukkan arsitektur sekolah Islam yang modern dan berkelanjutan.
MATERIAL ARABESK
Secara keseluruhan, konsep desain Sorbonne Building mengikuti masterplan dari Tazkia sebagai ikon arsitektur pendidikan Islam yang modern dan maju. Inovasi penggunaan dan proses pengerjaan dengan material yang berbeda di setiap bangunan menjadi satu penyampaian pesan mengenai perkembangan arsitektur itu sendiri. Hal ini juga terlihat pada konsep modern yang didapat dari penggunaan kaca pada fasad, kanopi kaca pada inner courtyard, roof garden, dan skybridge yang terhubung ke gedung Leiden. Konsep Islami juga didapat dari orientasi gedung yang berdasarkan grid arah kiblat melalui pemanfaatan material GRC Arabesk serta konsep tropis dan green building yang memanfaatkan potensi tapak sebagai wujud tanggung jawab serta rasa syukur manusia sebagai khalifah.
Konsep dari gedung tersebut dapat menunjukkan pada masyarakat bahwa arsitektur Islami, khususnya dengan fungsi pendidikan di Indonesia, mampu menjadi ikon perkembangan arsitektur yang berkelanjutan. Konsep tersebut tidak harus ditunjukkan dengan style bangunan ala Timur Tengah saja, namun juga dapat ditampilkan dengan pengolahan ruang yang baik dan benar dengan tetap mengutamakan potensi tapak. Filosofi ini menjadi perwujudan yang lebih mendalam dari konsep Islam akan Habluminallah, Habluminannas, dan Habluminal’alam, dibandingkan dengan perwujudan fisiknya saja.
DATA PROYEK
Nama Proyek: Sorbonne Building – Tazkia Campus 2
Lokasi: Jl. Tirto Sentono No. 15, Malang
Status Konstruksi: Tahap pembangunan
Rencana Selesai: Juli 2019
Area Tapak: 945 meter persegi
Luas Area Bangunan: 3.780 meter persegi
Jumlah Lantai: 4
Tinggi Bangunan: 22 meter
Klien/Pemilik: Tazkia IIBS Malang
Konsultan Arsitek: aaa-studio
Pricipal Architect: Livie Sukma Taristania
Konsultan Desain Interior: aaa-studio
Konsultan Sipil & Struktur: Ruang Lima
Konsultan Mekanikal & Elektrikal: Imam Syafi’i
Kontraktor: Ruang Lima
Foto/Gambar: aaa-studio