LATAR BELAKANG
Permukiman padat penduduk telah menjadi salah satu permasalahan yang mulai muncul di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Untuk mengantisipasi terjadinya kekumuhan yang semakin tinggi, Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Garut meluncurkan program Nata Lembur, yaitu program pembangunan kawasan permukiman baru yang layak huni bagi masyarakat di permukiman padat.
Bersama dengan Yayasan Arsitektur Hijau Nusantara (Yahintara), pemerintah setempat menyelenggarakan sayembara ide perencanaan kawasan sebagai bagian dari program Nata Lembur pada permukiman Kampung Ancol di Desa Sindanggalih, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Penataan ini mencakup perencanaan fasilitas umum berupa masjid, balai warga, dan ruang terbuka untuk menunjang area perumahan baru yang sudah terbangun sebelumnya.
KONSEP DESAIN
Filosofi yang diusung untuk perencanaan fasilitas umum (masjid, bale wargi, dan lapangan alun-alun) mengacu pada filosofi hidup masyarakat Sunda, yaitu Silih Wawangi. Dalam filosofi Sunda, Silih Wawangi juga menjadi nilai yang diturunkan dalam bentuk seperti Silih Asih (menyayangi Allah SWT dan kepada sesama), Silih Asuh (membimbing warga dan menambah wawasan), dan Silih Asah (meningkatkan kemampuan dan keterampilan). Perencanaan tersebut didasarkan pada tiga komponen penyeimbang yang diimplementasikan pada elemen massa bangunan, ruang dalam, dan lanskap.
To read the complete article, register your details above
to be notified once the revamped Construction Plus App is ready!
DATA PROYEK
Nama Proyek: Silih Wawangi
Lokasi: Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat
Kompetisi: Sayembara Desain Masjid dan Bale Wargi Nata Lembur; Juara 2
Penyelenggara: Disperkim Kab. Garut, IAI Jawa Barat & Yayasan Arsitektur Hijau Nusantara (Yahintara)
Tim Mahasiswa: Reza Rezaie, Misbahuddin & Fadlika Bella Shafira
Universitas: Universitas Tanri Abeng
Dosen Pembimbing & Mentor:
1. Dipl.-Ing. Firmansyah Bachtiar, ST
2. Astrid Hapsari Rahardjo ST, M.E.Des
3. Hendrik Poltak, ST, MT
4. Moh. Wisnu Ibadi, ST, MT