Nama Seroeni diambil dari kata lain tanaman krisan (chrysanthemum) yang terkenal sebagai salah satu dari Empat Tanaman Bangsawan (Four Gentlemen) dari hikayat Tiongkok yang juga dipakai sebagai segel resmi Kekaisaran Jepang. Di Jakarta Barat, terdapat sebuah restoran bernama Seroeni St. Moritz yang bergaya kasual dengan tema Peranakan Chinese. Restoran ini memperkenalkan kuliner Peranakan Chinese yang dikenal sebagai masakan “Nyonya” yang ditemukan oleh para imigran dari Tiongkok yang datang ke Malaysia dan sekitarnya antara abad ke-15 hingga 17. Dari latar belakang sejarah dan masakan itulah filosofi desain interior restoran ini tercipta.
KEINDAHAN NATURAL DALAM DESAIN
Pendekatan ini memunculkan konsep yang dipengaruhi oleh elemen-elemen budaya dan arsitektur Tiongkok. Didesain oleh Einstein & Associates, interiornya terinspirasi dari tipikal mansion Peranakan yang mempengaruhi desain dan makanannya. Denahnya terdiri dari sebuah courtyard di bagian kanan ruang depan, serta inner courtyard di bagian tengah yang dikelilingi oleh ruangan-ruangan sekitarnya.
Bentuk site-nya sendiri sangat unik, termasuk dengan adanya sebuah kolom besar tepat di tengah ruangan. Keputusan brilian dilakukan oleh Einstein dengan menjadikan kolom besar tersebut sebagai focal point dari restoran ini. Tantangan desain tersebut terselesaikan dengan baik, karena sang desainer mengerti dengan benar bagaimana mengatasi situasi di lapangan dan membalikkan segala kekurangan yang ada menjadi kekuatan desain. Hadirnya material kayu, pelat besi, kuningan, beton yang diekspos, serta tentunya elemen mosaik yang menjadi ciri khas Einstein semakin mempertegas bagaimana Seroeni mengungkapkan keindahan naturalnya secara desain.
AURA MISTERI YANG MENGUNDANG
Secara komposisi ruang, Seroeni dibagi menjadi 5 ruang utama: area main dining, garden dining, side dining, back dining, serta area bar. Pemilihan warnanya didominasi dengan nuansa gelap di bagian depan restoran, ditunjang dengan jendela-jendela dengan pola arsitektur Tiongkok. Nuansa gelap itu dipadukan dengan mural dan warna-warna cerah yang terinspirasi dari bunga krisan di sisi lain restoran. Filosofi ini justru membuat banyak orang yang melintas di depan Seroeni tergerak masuk dan mencoba pengalaman kuliner dengan interior yang lekat dengan aura misteri tersebut.
Sebagai sebuah restoran keluarga, Seroeni berhasil memberikan kesan nyaman dengan atmosfir yang tepat bergaya Peranakan Chinese. Bidang-bidang lengkung pada denahnya juga memberikan kesan mengundang bagi pengunjung untuk masuk ke area utama. Berbeda dengan restoran Seroeni lainnya, interior Seroeni St. Moritz ini dibuat sedemikian rupa sehingga pengunjung dapat merasakan suasana nyaman, seperti merasa di tengah taman di dalam sebuah rumah.
DATA PROYEK
Nama proyek: Seroeni St. Moritz
Lokasi: Lippo Mall Puri – St. Moritz, Jakarta
Pemilik/Klien: S2 Indonesia
Selesai: Juni 2015
Luas area: 300 meter persegi
Firma desain interior: Einstein & Associates
Konsultan pencahayaan: Mario Widagdo Desain
Interior fit-out contractor: Dwitunggal Mandiri Jaya
Foto/gambar: Mario Wibowo Photography