Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus membangun fasilitas Kesehatan demi menunjang penangangan wabah COVID-19. Salah satunya melalui percepatan pembangunan RS Akademi Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sempat terhenti pada tahun 2010 dengan progres struktur bangunannya saat itu 75%, saat ini progres penyelesaian pembangunan secara keseluruhan mencapai 30% dengan kemajuan pekerjaan rata-rata sekitar 3% per hari.
Dalam kunjungannya ke Yogyakarta, 29 April 2020, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penyelesaian RS Akademi UGM tersebut merupakan bagian dari refocusing kegiatan Kementerian PUPR sebesar Rp1,829 triliun untuk mendukung percepatan penanganan COVID-19. “Berdasarkan hasil penilaian teknis Balitbang PUPR, secara struktur gedung RS masih baik dan bisa dipakai. Dengan demikian, penyelesaian RS ini tidak memakan waktu terlalu lama karena kita menggunakan sistem modular sehingga tinggal pemasangan saja,” ujar Menteri Basuki.
RS tersebut terdiri dari dua Gedung, di mana masing-masing terdiri dari lima lantai dengan luas seluruhnya sekitar 8.600 m2. RS Akademi UGM memiliki kapasitas total sebanyak 107 tempat tidur dengan rincian 80 tempat tidur rawat inap, 2 tempat tidur ruang tindakan dan 25 tempat tidur ruang isolasi. Gedung Yudhistira dengan luas 4.177 m2 memiliki kapasitas 38 tempat tidur. Gedung Arjuna dengan luas 4.505 m2 memiliki kapasitas 69 tempat tidur.
Pembangunan lanjutan RS Akademi UGM dilakukan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui Badan Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi DIY dengan kontraktor PT Adhi Karya dan Manajemen Konstruksi PT Virama Karya. Lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal elektrikal, dan plumbing. Pekerjaan perbaikan struktur berupa pekerjaan screed beton (lapisan halus di atas beton/plester), perkuatan baja, dan perbaikan membran. Pekerjaan mekanikal elektrikal dan plumbing meliputi pekerjaan cable tray, pipa conduit, hydran, instalasi air minum, dan listrik. Perkiraan anggaran penyelesaian pembangunan rumah sakit ini Rp 60 miliar. – Construction+ Online