Jumat lalu (10 September 2021), Presiden Joko Widodo (Jokowi) telat meresmikan rumah susun (rusun) di lingkungan Kampus Terpadu Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah yang berlokasi di Bandut Lor, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Peresmian rusun ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi yang saat prosesi didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, Direktur Jenderal (Dirjen) Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashier, Buya Ahmad Syafii Maarif, dan Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta Aly Aulia.
Pembangunan rusun ini termasuk cepat, dimulai September 2020 dan selesai pada Mei 2021. Setelah selesai pada bulan Mei, rusun yang mampu menampung 344 santri ini sudah langsung digunakan pada bulan Juli saat dimulainya tahun ajaran baru. Rusun Madrasah Muallimin Muhammadiyah merupakan rusun tipe 24 yang terdiri dari 1 tower 4 lantai dengan 86 unit yang meliputi 84 unit tipe hunian standar dan 2 unit tipe hunian difabel. Setiap lantai memiliki luas 962,5 m2, sedangkan setiap unit memiliki luas 24 m2 yang terdiri dari ruang kamar seluas 18,63 m2, kamar mandi (2,9 m2), dan balkon teras (2,47 m2).
“Setiap unit kamar sudah dilengkapi dengan 2 tempat tidur bertingkat (single bed untuk difabel), 2 lemari, 4 meja dan kursi belajar, kamar mandi, dan balkon teras sehingga dalam satu kamar bisa menampung sampai sebanyak 4 orang santri. Selain itu, disediakan juga heat detector di setiap kamar dan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) di setiap lantai untuk mengantisipasi apabila terjadi kebakaran,” jelas Ahmad Fahmi selaku PPK Rumah Susun dan Rumah Khusus BP2P Jawa III.
Pembangunan rusun yang diperuntukkan sebagai asrama bagi para santri pria tersebut dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT Logos Construction dan manajemen konsultan Ciria Expertindo Konsultan dengan anggaran sebesar Rp 22,8 miliar. – Construction+ Online