Sanggup Airi 2 Kecamatan, Bendungan Tiu Suntuk di Sumbar Diresmikan Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Pj Gubernur Nusa Tenggara Barat Lalu Gita Ariadi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Kecamatan Brang Ene, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), minggu lalu. Presiden Jokowi mengatakan perubahan iklim menyebabkan air menjadi kunci bagi kehidupan ke depan, utamanya di NTB baik untuk pertanian maupun air baku.

Oleh sebab itu, pemerintah dalam 10 tahun ini telah membangun 6 bendungan di NTB. “Bendungan Tiu Suntuk ini menjadi salah satu bendungan besar di NTB yang menghabiskan anggaran Rp1,4 triliun. Kapasitasnya 60,8 juta m³ dan manfaatnya untuk irigasi 1.900 Ha dan air baku 68 liter/detik serta bisa mereduksi banjir di sekitar Sumbawa Barat,” tegas Presiden Jokowi.

Foto: PUPR

Bendungan Tiu Suntuk akan melayani irigasi pada D.I Tiu Suntuk seluas 530 Ha dan diharapkan dapat menambah suplai irigasi eksisting di D.I Kalimantong I seluas 1.370 Ha yang mencakup wilayah Kecamatan Taliwang dan Kecamatan Brang Ene. “Bendungan ini nantinya juga berpotensi menyuplai air irigasi D.I Lang Desa di Kecamatan Jereweh seluas 2.100 Ha sehingga total potensi suplai air irigasi dari Bendungan Tiu Suntuk bisa mencapai 4.000 Ha. Suplai air irigasi ini akan meningkatkan indeks pertanaman menjadi 300% sehingga para petani bisa panen 3 kali dalam setahun,” jelas Direktur Jenderal Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia.

Selain itu, bendungan dengan luas genangan 321,52 Ha ini juga memiliki potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 0,8 MW dan reduksi banjir sebesar 439 m³/detik atau seluas 489 Ha, khususnya di Kecamatan Taliwang yang merupakan daerah rawan banjir. Bendungan ini juga berpotensi sebagai tempat konservasi, tempat pariwisata, dan perikanan darat. Pembangunannya sendiri dilaksanakan pada tahun 2020-2023, di mana pekerjaan konstruksinya dilakukan dalam dua paket. Paket I dilaksanakan oleh PT Nindya Karya dan PT Bahagia Bangun Nusa (KSO), sedangkan Paket II oleh PT PP-Marfri (KSO).  — Construction+ Online