Untuk mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2021 di Provinsi Papua, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meresmikan 7 arena olahraga yang akan digunakan pada perhelatan tersebut. Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan 7 prasasti venue yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yakni arena Akuatik dan Istora Papua Bangkit di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur dan arena Cricket dan Lapangan Hoki (Indoor dan Outdoor) di Kampung Doyo Baru, Distrik Waibu, serta 3 venue lainnya, yakni arena Sepatu Roda, Dayung, dan Panahan.
“Dengan selesainya pembangunan venue PON XX, kita patut bersyukur memiliki sarana dan prasarana olahraga berstandar internasional di Papua,” ujar Presiden Jokowi saat peresmian yang diadakan di Sentani, di Sentani, Papua, Sabtu, 2 Oktober 2021. Setelah selesai pembangunan, tugas selanjutnya adalah merawat seluruh venue PON dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga keberlanjutan pembinaan atlet dapat terjaga.
Presiden Jokowi juga meminta kepada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota/Kabupaten untuk menyiapkan manajemen pengelolaan pemanfaatan fasilitas PON secara profesional. Selain itu, Presiden juga meminta kepada pemerintah daerah dan organisasi keolahragaan untuk menyiapkan manajemen pembinaan bibit-bibit atlet dari Papua agar bisa berprestasi lebih baik di tingkat nasional maupun internasional.
Venue Akuatik dilengkapi dengan fasilitas pool berstandar internasional. Dibangun dengan biaya APBN (MYC) tahun 2018-2020 sebesar Rp 401 miliar, venue ini telah memperoleh sertifikasi atau pengakuan dunia dari Federation Internationale de Natation (FINA) atau organisasi induk federasi olahraga renang internasional pada pada 27 Juli 2020.
Sementara itu, Istora Papua Bangkit yang dibangun dengan dana sebesar Rp 278,6 miliar, pada 17 Agustus 2020 lalu berhasil mencatatkan Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk 3 kategori yakni, struktur atap baja lengkung bentang terpanjang dengan dimensi 90 meter, atap tanpa sambungan dan baut mengerucut terluas berbentuk dome seluas 7.300 meter persegi, serta instalasi terpanjang dan diameter terbesar textile duct dengan dimensi ring internal 477 meter, diameter cincin luar sepanjang 70 meter, dan diameter cincin dalam sepanjang 56 meter.
Venue ketiga adalah Arena Cricket yang dibangun dengan anggaran Rp 81,5 miliar yang mampu menampung 1.667 penonton. Selanjutnya, terdapat arena Hoki Indoor dan Outdoor yang dibangun dengan anggaran Rp 206,8 miliar. Arena Hoki Outdoor telah mengantongi sertifikasi dari Federation Internationale de Hockey atau Federasi Hoki Internasional (FIH).
Keempatnya telah dilakukan serahterima kelola kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua pada 10 Juni 2021. Audit operasional dan post-audit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk menjaga akuntabilitas dan memastikan pemanfaatan venue tersebut telah dilakukan sebelum serahterima aset.
Tiga venue tambahan merupakan arena Sepatu Roda, Dayung, dan Panahan yang mulai dikerjakan sejak 25 Februari 2020. Arena Sepatu Roda dibangun di atas lahan seluas 19.500 m2 di daerah Bumi Perkemahan Wamena, Kota Jayapura, dengan luas bangunan 5.320 m2 arena kompetisi dan 790 m2.
Venue ini dilengkapi beberapa sarana dan prasarana, seperti tribun berkapasitas 650 orang, sistem penerangan untuk lintasan 1.501 lux dan penerangan safe zone 449 lux, sistem tata suara, dan scoring board dengan anggaran APBN sebesar Rp 89,2 miliar.
Sementara itu, arena Dayung dibangun tidak jauh dari Jembatan Merah Youtefa yang membentang di atas Teluk Youtefa. Venue yang dilengkapi gudang perahu seluas 1.867 m2 dan menara finish 62,38 m2 ini memiliki lintasan sepanjang 2.200 meter dan lebar 81 meter (9 lintasan) dengan total luas lintasan 1,7 hektar. Selain itu juga, dilengkapi 8 unit penanda jarak, 8 unit pancang penahan, 2 unit obstacle canoe slalom, menara start seluas 14 m2, 2 unit menara pelurus seluas 9 m2, dan menara pantau sebanyak 5 unit seluas 9 m2.
Terakhir arena Panahan dibangun di kawasan kompleks olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura. Venue ini dibangun di atas lahan seluas 40.863 m2 dan memiliki luas bangunan 1.217 m2 dengan lanskap pegunungan Cycloop yang menjadi daya tarik arena Panahan tersebut.
Kontraktor yang terlibat dalam pembangunan 7 venues ini adalah PT Nindya Karya, PT PP, dan PT Waskita Karya. — Construction+ Online