Arena olahraga dayung yang dibangun oleh pemerintah untuk mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Provinsi Papua tahun 2021 telah 100% rampung sehingga bisa dimanfaatkan untuk latihan atlet. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa penyelesaian pembangunan venue olahraga PON XX dilaksanakan dengan cermat, mulai dari tahap desain, pembangunan, dan pengawasannya dan tetap memperhatikan aspek keselamatan yang melibatkan pengawasan dari Komite Keselamatan Konstruksi (Komite K2).
“Diharapkan terselesaikannya venue PON tersebut tidak hanya menjadi kebanggaan warga Papua saja, namun juga menjadi kebanggaan seluruh rakyat Indonesia. Hal ini juga diharapkan dapat mendorong para anak muda, khususnya atlet-atlet Papua lebih semangat dan berprestasi menjadi juara, baik di kancah nasional maupun internasional,” tambah Menteri Basuki yang juga selaku Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI).
Proyek arena dayung ini dibangun tidak jauh dari Jembatan Merah Youtefa yang membentang di atas Teluk Youtefa. Pembangunannya diawali dengan konstruksi pengaman pantai berupa reklamasi seluas 19.771 m2 oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua, Ditjen Sumber Daya Air. Lalu, di area reklamasi tersebut dibangun gudang perahu seluas 1.867 m2 dan menara finish 62,38 m2 oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Papua.
Pelaksanaan pembangunan venue ini dilakukan oleh kontraktor PT Nindya Karya (Persero) menggunakan biaya APBN sebesar Rp17 miliar dengan masa pelaksanaan Februari 2020 hingga Agustus 2021. Venue ini memiliki lintasan sepanjang 2.200 meter yang terdiri dari 9 lintasan selebar 81 meter dengan total luas lintasan 1,7 hektar. Selain itu, proyek ini juga dilengkapi 8 unit penanda jarak, 8 unit pancang penahan, 2 unit obstacle canoe slalom, menara start seluas 14 m2, 2 unit menara pelurus seluas 9 m2, dan menara pantau sebanyak 5 unit seluas 9 m2. – Construction+ Online