Dalam rangka menyambut pelaksanaan FIBA World Cup yang rencananya akan digelar pada Agustus 2023 mendatang, Pemerintah Indonesia telah menunjuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk segera menyelesaikan konstruksi Indoor Multifunction Stadium (IMS) di Kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Progres fisik pembangunannya kini telah mencapai 74% dan ditargetkan tuntas seluruhnya pada bulan Juni 2023 yang akan datang.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur olahraga bola basket tersebut merupakan bagian dari dukungan pembinaan atlet nasional supaya lebih berprestasi di tingkat internasional. “Pada SEA Games lalu, basket sudah juara. Setelah memiliki stadion ini, prestasi harus lebih ditingkatkan. Jadi KPI-nya (indikator kinerja) harus prestasi,” jelas Menteri Basuki.
“Kenapa konsepnya multifungsi karena bisa untuk konser dan olahraga. Teknologinya teleskopik tribun. Lokasinya di tengah kota dengan penghijauan yang lebat dan parkir luas sehingga sudah tepat konsepnya multifungsi, dan selanjutnya harap diperhatikan aspek pemeliharaannya,” pesan Menteri Basuki.
Lokasi IMS memang sangat strategis, terletak di Blok 10 Kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan di Jakarta dengan lahan seluas 30.270 m2 milik Kementerian Sekretariat Negara di bawah pengelolaan PPK-GBK. Bangunannya sendiri seluas 50.398 m2 dan mampu menampung kapasitas penonton sebanyak 16.523 orang.
Seperti disampaikan sebelumnya, IMS tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk mendukung olahraga bola basket saja, tetapi juga untuk cabang olahraga lain, serta aktivitas non-olahraga. Hal ini ditegaskan pula oleh Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti.
“Secara desain, IMS memiliki 5 lantai dan 1 lantai atap dengan fungsi utama sebagai stadion bola basket dengan 1 lapangan utama dan 2 lapangan latihan. Selain itu, stadion ini juga dapat difungsikan bagi cabang olahraga lain, eperti voli, badminton, tenis, MMA, atletik, dan lain-lain. IMS juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan non-olahraga, seperti konser musik, seminar, pertunjukan khusus, dan lain-lain,” ungkap Diana.
Pembangunan IMS dilaksanakan dengan teknologi konstruksi Building Information Modeling (BIM) dengan anggaran yang bersumber dari APBN melalui skema Kontrak Tahun Jamak atau Multi Years Contract (MYC) 2021-2023 senilai Rp 639,1 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Adhi Karya – PT Nindya Karya – PT Penta (KSO). “Saat ini, progress fisik pembangunan IMS telah mencapai 74% dan ditargetkan rampung pada Juni 2023 mendatang,” tambah Diana.
Adapun lingkup pekerjaan yang dilaksanakan meliputi pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal, dan elektrikal, pembangunan lapangan dan peralatan pertandingan, lapangan latihan, changing room, tribun, royal box, sistem pencahayaan, akustik, sound system, visual system, ticketing, sistem proteksi kebakaran, sistem transportasi dalam gedung, serta pemenuhan kriteria bangunan gedung hijau.
Endra S. Atmawidjaja selaku Juru Bicara Kementerian PUPR menambahkan bahwa dalam waktu dekat akan dilakukan pemasangan struktur terakhir pada atap tertinggi pada bangunan IMS di lantai 5. “Acara topping-off rencananya akan dihadiri langsung oleh Bapak Presiden Jokowi. Jadwal pastinya masih kita tunggu. Acara ini merupakan penanda berakhirnya kegiatan konstruksi dan akan dilanjutkan dengan kegiatan finishing hingga tuntas seluruhnya pada bulan Juni 2023 yang akan datang,” tutup Jubir Endra. — Construction+ Online