LATAR BELAKANG
Angka backlog perumahan di Provinsi Jawa Tengah cukup tinggi mencapai hingga 16,5% dengan bandingan proporsi distribusi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang hanya 4,2%. Angka ini menjadikan permasalahan backlog perumahan di Jawa Tengah yang menduduki peringkat kedua setelah Provinsi Jawa Timur.
Dengan semakin mahalnya harga tanah dan ketersediaan tanah yang ada, maka rumah susun (rusun) adalah pilihan yang dinilai cukup tepat untuk mengejar ketertinggalan backlog penyediaan hunian di Jawa Tengah, khususnya di Kota Tegal. Dengan persentase penduduk miskin dan Upah Minimum Regional (UMR) yang relatif rendah, rusun dapat dijadikan alternatif hunian terjangkau bagi masyarakat Kota Tegal.
Rumah susun yang disediakan ini merupakan rumah susun khusus untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kota Tegal. Nama rusun yang dipilih adalah Anjakita, berasal dari kata “Anjak” dan “Kita”, di mana arti filosofisnya adalah untuk mengajak para penghuni rusun “beranjak”, baik dalam segi pikiran, perilaku, maupun tindakan. Sedangkan, kata “kita” ini mengarah pada penghuni rumah susun itu sendiri.
Anjakita memiliki filosofi arti beranjak berawal dari kita (penghuni rusun). Rumah susun ini juga menerapkan sistem rusun hemat energi dan rendah emisi. Sistem itu terlihat pada banyaknya bukaan pada unit rusun, terdapat area hijau serta terdapat penerapan water harvesting sebagai salah satu media siram bagi tanaman urban farming.
To read the complete article, register your details above
to be notified once the revamped Construction Plus App is ready!
DATA PROYEK
Nama Proyek: Rusun Pra-Fabrikasi Anjakita
Lokasi: Kabupaten Tegal
Mahasiswa: 1. Nico Firmansyah | 2.Ratih Puspita Sukmawati | 3.Ahmad Sulton Royan
Pembimbing: Nelza Mulki Iqbal, S.T., M.Sc. | Dosen Arsitektur ITN Malang
Pembimbing Profesional: Moh. Syahru Romadhon Sholeh, S.T., M.Ars. | Prinsipal Atap Rumah Studio+
Universitas: Institut Teknologi Nasional Malang