Dampak signifikan dari rencana pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Denpasar pada pertengahan tahun 2021 berimbas pada penjualan properti di Ciputra Beach Resort, Bali. Tidak heran jika pada akhir 2020 lalu Ciputra Group mulai merilis klaster baru dengan nama Resvara.
Maharani Sanjaya selaku Marketing Supervisor Ciputra Beach Resort mengatakan bahwa sebagai destinasi wisata internasional, Bali selalu menggoda masyarakat “kelas sultan” untuk memiliki properti di sana. Meski pandemi COVID-19 belum juga usai, hal ini tidak menyurutkan antusias konsumen untuk membeli properti di kawasan itu.
“Saat ini, produk kami sudah terbatas, sementara permintaan di tahun 2021 ini trennya meningkat. Oleh karena itu, akhir 2020 lalu kami meluncurkan Klaster Resvara dan respon pasar sangat positif,” jelas Sanjaya lewat keterangan resmi Ciputra. Respon positif ini dibuktikan dari sudah mengantrinya 45 Nomor Urut Pemesanan (NUP) yang terdaftar dari 90 unit yang ditawarkan dalam Tahap 1 pada masa pre-sale.
Ditawarkan dengan dua pilihan, Klaster Resvara terdiri dari Askana (105/76) dengan estimasi harga mulai dari Rp 2,3 miliar dan Svana (200/125) mulai dari Rp 4,26 miliar. Sementara itu, kavlingnya juga ditawarkan mulai Rp 1,7 miliar. Ciputra optimistis bahwa penjualan Tahap 1 ini dapat membukukan transaksi sebesar Rp 250 miliar.
Tol Gilimanuk-Mengwi akan memberikan efek luar biasa pada proyek Ciputra Beach Resort karena akan memangkas waktu tempuh menuju lokasi tersebut, tambah Andreas Raditya selaku General Manager Marketing Ciputra Group. Sebelumnya, waktu tempuh yang dibutuhkan menuju proyek ini dari Pelabuhan Gilimanuk selama 2,5 jam. Namun, dengan adanya infrastruktur tersebut, dibutuhkan 1,5 jam juga untuk mencapai Ciputra Beach Resort. – Construction+ Online