Salah satu program Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mengatasi permasalahan mobilitas yang tinggi di Jakarta adalah pengadaan berbagai moda transportasi. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut terus berkembang hingga saat ini. Tetapi yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah dibangunnya fasilitas penghubung antar moda transportasi itu sendiri.
Selain berguna untuk kemudahan berpindah moda, fasilitas integrasi antar moda juga sangat berpengaruh terhadap kualitas wajah kota. Pumpunan Moda Cakra Selaras Wahana (CSW)merupakan sebuah desain konkret bangunan penghubung antar moda untuk menjawab kedua hal tersebut.
INTEGRASI DUA MODA TRANSPORTASI
Centrale Stichting Wederopbouw yang lebih akrab dikenal dengan CSW, merupakan salah satu simpang utama di bilangan Kebayoran Baru. Kawasan artistik ini merupakan kota satelit pertama yang dirancang pada tahun 1948 oleh Soesilo, perencana kota pertama di Indonesia.
Awalnya kawasan didesain dengan memiliki bundaran pada Simpang CSW, yang kemudian pada tahun 1980-an ditanggapi oleh arsitek Soejoedi dengan pembangunan Gedung Sekretariat ASEAN. Namun seiring dengan perkembangan tata kota, bundaran tersebut dihilangkan karena semakin banyaknya kendaraan yang harus diakomodir.
To read the complete article, register your details above
to be notified once the revamped Construction Plus App is ready!
DATA PROYEK
Nama Proyek: Pumpunan Moda Cakra Selaras Wahana (CSW)
Lokasi: Simpang CSW, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia
Selesai: 2021
Luas Tapak: 4400 meter persegi
Jumlah Lantai: 5
Konsultan Arsitektur: Studio Lawang
Konsultan Sipil & Struktural: PT Rekatama Konstruksindo
Konsultan Mekanikal & Elektrikal: PT EMSE Mitra Membangun
Konsultan Lighting: PT Pavilion Sembilanlima
Quantity Surveyor: Tjha Hence
Gambar: Studio Lawang
Foto: Mario Wibowo Photography