Inovasi pembiayaan alternatif, salah satunya melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), terus dikedepankan oleh pemerintah lewat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Skema KPBU yang diinisiasi untuk menjawab tantangan anggaran dalam pembangunan infrastruktur Indonesia diterapkan pada proyek penggantian dan/atau duplikasi Jembatan Callender Hamilton (CH) di Pulau Jawa.
Proyek ini akan mengganti sebanyak 37 Jembatan Callender Hamilton di Pulau Jawa yang rata-rata sudah berusia 40 tahun. Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa penggantian ini diharapkan kualitasnya lebih baik dari sebelumnya. “Pembangunan infrastruktur yang lebih berkualitas baik dari segi pembiayaan maupun fisik ini merupakan harapan dari Presiden Joko Widodo,” ujarnya dalam acara Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Proyek KPBU Penggantian dan/atau Duplikasi Jembatan Callender Hamilton di Pulau Jawa di Auditorium Kementerian PUPR, 6 Desember 2021 lalu.
Pengecekan kondisi sungai layak dilakukan karena kondisinya kemungkinan besar sudah berubah mengingat usia jembatan sudah 40 tahun. “Tolong dicek desainnya, mungkin ada modifikasi-modifikasi pada abutment dan fondasi karena perubahan kondisi. Contohnya, Jembatan Plengkung di Lumajang yang hanyut karena lahar dingin. Dengan banyaknya banjir bandang, kita harus cek betul lingkungan di sekitar jembatan yang akan diganti,” ujar Menteri Basuki.
Proyek KPBU penggantian dan/atau duplikasi Jembatan Callender Hamilton di Pulau Jawa meliputi penggantian dan/atau duplikasi terhadap 37 Jembatan CH eksisting dengan jembatan Steel Box Girder, Steel I Girder, serta bangunan pelengkap (termasuk Structural Health Monitoring System/SHMS) dan O&M selama masa layanan.
PT Baja Titian Utama sebagai Badan Usaha Pelaksana dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) sebagai penjamin dipercaya untuk menangani proyek-proyek ini. Masa konsesi proyek ini 12 tahun terdiri dari 2 tahun masa konstruksi dan 10 tahun masa layanan. Pembangunan fisik akan dimulai pada 2022 dan selesai pada 2023, di mana biaya investasinya mencapai Rp 2,199 triliun yang dibiayai oleh Bank Mandiri.
Jembatan Callender Hamilton mulai dibangun di Indonesia pada pertengahan tahun tujuh puluhan. Jembatan tersebut direncanakan mampu memikul 100% Beban Standar Bina Marga Tahun 1970. Jembatan CH direncanakan sedemikian ekonomis sehingga menghasilkan dimensi dari rangka batangnya relatif kecil bila dibandingkan dengan jembatan rangka baja tipe lainnya, seperti rangka baja Belanda, Austria, dan Australia. — Construction+ Online