Guna mendukung program ketahanan pangan dan ketersediaan air di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menambah jumlah tampungan air dengan membangun Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo. Hingga 14 Juni 2023, progres konstruksi Bendungan Mbay sudah mencapai 16,01% dan ditargetkan selesai akhir 2024.
Bendungan Mbay dibangun oleh Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Kupang terletak di Desa Rendubutowe, Kecamatan Aesesa Selatan yang berjarak sekitar 30 km dari pusat kota Kabupaten Nagekeo. Bendungan ini memiliki luas genangan 499,55 hektare yang bersumber dari Sungai Aesesa. Pembangunan Bendungan Mbay sesuai kontrak telah dimulai sejak 2021 melalui dua paket pekerjaan dengan nilai kontrak Rp1,47 triliun.
Kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk – Bumi Indah (KSO) mengerjakan Paket I dengan progres kontruksi 16,28%, sedangkan Paket II oleh PT Brantas Abipraya dengan progres 15,73%. Selaku Manajemen Konstruksi ditunjuk PT Indra Karya – Rancang Semesta – Sabana (KSO).
Dengan kapasitas tampung sebesar 51,74 juta m3, Bendungan Mbay diproyeksikan untuk pengembangan dan peningkatan Daerah Irigasi (DI) Mbay Kanan dan Kiri seluas 5.898 hektare. Bendungan ini memiliki fungsi utama sebagai pengairan irigasi di Kabupaten Nagekeo, di mana komoditas unggulan seperti padi dan palawija membutuhkan sumber air irigasi.
Bendungan ini juga memiliki manfaat lain untuk mendukung kebutuhan air baku di Nagekeo sebesar 205 liter/detik dan mengurangi debit banjir Sungai Aesesa sebesar 283,33 m3/detik. Pembangunan Bendungan Mbay menambah jumlah tampungan air yang dibangun Kementerian PUPR dalam mendukung ketahanan pangan dan air di Provinsi NTT. — Construction+ Online