Pameran Manufacturing Surabaya 2017 telah diselenggarakan pada tanggal 19 hingga 22 Juli 2017 dengan menggunakan seluruh ruangan yang bertempat di Grand City Convention and Exhibition Center, Surabaya. Pameran yang diadakan di Indonesia Timur ini terus dinanti sebagai penyedia solusi manufaktur dalam negeri dan internasional. Tercatat, lebih dari 260 perusahaan dari 20 negara menampilkan beragam produk dengan teknologi terkini untuk diperkenalkan dan menjadi solusi dari sektor industri terkait.
Sepanjang tahun 2016-2017, pemerintah pusat memberikan perhatian yang cukup intensif terhadap kawasan timur Indonesia (KTI). Tahun ini juga, pemerintah mempercepat pembangunan perbatasan mulai dari Pulau Rondo sampai Nusa Tenggara Timur, termasuk di Skouw, Kota Jayapura, Papua. Bahkan sejumlah Pos Lintas Batas Negara telah diresmikan tahun ini. Dari sektor perhubungan, pemerintah pusat juga telah merampungkan dan meresmikan sejumlah bandara di Papua dan Sulawesi, mempercepat pengembangan jalan trans Papua, membuka lahan sawah baru di Sulawesi dan Kalimantan, mempercepat pembangunan rel kereta api Sulawesi, serta meresmikan sejumlah pembangkit listrik.
Andi Rukman Karumpa selaku Wakil Ketua Umum Kadin Kawasan Timur Indonesia merespon perkembangan KTI saat ini dengan sangat positif, khususnya dari sisi pembangunan infrastruktur yang akan berdampak pada lajunya perkembangan industri skala besar, menengah, dan kecil. Selain pembangunan infrastruktur perhubungan, hal lain yang juga tidak kalah penting adalah infrastruktur listrik. “Jika kita mau tumbuh 5-6 %, ekonomi butuh tambahan pasokan listrik 5.000 hingga 6.000 megawatt. Sedangkan saat ini, kita baru sanggup memasuk 3.000 megawatt per tahun,” tambahnya. Tahun lalu, realisasi investasi di Indonesia Timur mencapai Rp 119,3 triliun dari rencana awal sebesar Rp 119 triliun. Namun begitu, Andi optimis perkembangan sentra industri KTI mampu menyerap investasi di atas 14% atau sekitar Rp 200 sampai Rp 220 triliun.
Manufacturing Surabaya turut menghadirkan beragam penyedia kebutuhan produk manufaktur terkemuka yang terus berkomitmen untuk mendukung kebutuhan sektor industri di kawasan Indonesia Timur melalui keikutsertaan mereka di pameran ini. “Pameran Manufacturing Surabaya 2017 ini dapat dijadikan satu platform yang tepat, khususnya bagi sektor manufaktur terkemuka, baik di wilayah Surabaya maupun di kawasan Indonesia Timur. Beragam mesin dengan teknologi terkini dapat dijadikan alternatif pilihan dalam mengindentifikasi dan memfasilitasi kebutuhan para perusahaan manufaktur,” ujar Maysia Stephanie selaku Project Director PT Pamerindo Indonesia.
Manufacturing Surabaya 2017 ini juga menghadirkan beragam peralatan mesin, suku cadang, komponen, aksesoris, peralatan manufaktur, fluid power and systems, metrologi dan pengukur, air power, precision tools, drives and controls, serta mesin yang dapat memperluas sektor kelautan dan kapal, listrik, minyak dan gas di wilayah Timur Indonesia. Pameran didukung oleh Kementerian Perindustrian, Asosiasi Industri Perkakas Pertisi Indonesia (AIPPINDO), Gabungan Industri Aneka Tenun Plastik Indonesia (GIATPI), Asosiasi Industri Mesin Perkakas Indonesia (ASIMPI), Gabungan Perusahaan Pengerjaan Logam Dan Mesin Indonesia (GAMMA), Gabungan Industri Alat Alat Mobil Dan Motor (GIAMM), dan Indonesian Packaging Federation (IPF).