Pembangunan infrastruktur yang andal di Provinsi Papua dan Papua Barat terus dilanjutkan Pemerintah. Hal ini merupakan bagian dari upaya untuk mengurangi angka kemiskinan, mengurangi indeks kemahalan, dan pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya membangun Pasar Thumburuni untuk menunjang kegiatan perekonomian masyarakat Papua Barat. Pembangunan ini ditandai dengan kegiatan peletakan batu pertama atau groundbreaking yang dilakukan Rabu, 9 Februari 2022 di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
Peletakan batu pertama dilakukan oleh Bupati Fakfak Untung Tamsil yang didampingi oleh Wakil Bupati Fakfak Yohana Diana Hindom, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Papua Barat Marsudi, dan perwakilan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Fakfak. Acara groundbreaking tersebut juga disaksikan oleh Direktur Prasarana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Essy Asiah dan perwakilan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan melalui virtual conference.
Dalam sambutan secara virtual, Essy Asiah menjelaskan bahwa Pasar Thumburuni telah mengimplementasikan prinsip Bangunan Gedung Hijau (BGH) pada tahap perencanaan dan dalam pelaksanaan konstruksinya juga dipersyaratkan agar penyedia jasa menerapkan Building Information Modelling (BIM). Ini menjadikan Pasar Thumburuni sebagai pasar dengan Konsep Bangunan Gedung Hijau Pertama dan menerapkan BIM di Tanah Papua.
“Harapan kami, penerapan prinsip bangunan gedung hijau bukan hanya dalam tahap perencanaan, tetapi juga pelaksanaan, serta operasi, dan pemeliharaan. Selain itu, kami juga menerapkan BIM untuk bangunan diatas 2000 m2 sehingga Pasar Thumburuni dapat menjadi role model di Kabupaten Fakfak, yang nantinya akan menciptakan kemudahan dalam pelaksanaan,” ujar Essy.
Pembangunan Pasar Thumburuni dilakukan untuk mengembalikan fungsi pasar sebagai prasarana perdagangan dan perekonomian rakyat sehingga menjadi bangunan yang aman, nyaman, bersih, tertata, dan lebih baik. Pembangunannya merupakan tindak lanjut dari Surat Bupati Fakfak terkait Permohonan Pembangunan Kembali Pasar Thumburuni yang terbakar akibat bencana kerusuhan sosial pada tahun 2019 lalu.
Pasar Thumburuni merupakan pasar modern dengan luas lahan 9.568 m2, luas bangunan 13.563 m2, dan tinggi bangunan 4 lantai. Nantinya, pasar ini akan menjual kebutuhan pokok, pakaian, dan elektronik masyarakat sekitar Kabupaten Fakfak. Diharapkan dengan jumlah los sebanyak 974 unit dan kios 166 unit dapat mengakomodir aktivitas pedagang yang ada di Pasar Thumburuni. Pembangunan sendiri dilaksanakan selama 570 hari dengan skema Multi Years Contract (MYC) APBN TA 2021-2023 senilai Rp104 miliar. — Construction+ Online