Sebagai bagian dari upaya pemenuhan kebutuhan fasilitas isolasi dan pengobatan pasien yang terpapar virus COVID-19, maka pemerintah menyediakan Rumah Sakit Darurat di Asrama Haji Donohudan yang terletak di Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Asrama Haji ini dialihkan fungsinya menjadi rumah sakit darurat untuk menampung pasien COVID-19 bergejala ringan dan sedang bagi masyarakat Solo Raya, termasuk Surakarta, Boyolali, Sragen, dan Klaten.
Persiapan ini ditinjau oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pada Selasa, 27 Juli 2021 lalu. “Saat ini kita berada di Asrama Haji Donohudan, di mana kita sedang menyiapkan Gedung Madinah untuk fasilitas isolasi dan treatment pasien COVID-19 berkapasitas 352 tempat tidur (TT) yang terdiri dari 344 TT Perawatan dan 8 TT High Care Unit (HCU) dengan melibatkan sebanyak 128 pekerja,” ujar Menteri Basuki. Diharapkan, pada 31 Juli 2021 mendatang pengadaan semua alat kesehatan (akes) dapat dirampungkan sehingga 2 Agustus 2021 RS Darurat ini sudah bisa dioperasikan.
Renovasi Asrama Haji Donohudan dikerjakan oleh Balai Prasara Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah dengan menyiapkan Gedung Madinah. Proyek ini dikerjakan kontraktor pelaksana PT Waskita Karya (Persero), Tbk. – Building Division dengan anggaran sebesar Rp 30 miliar dan saat ini progres konstruksinya telah mencapai 40%.
Berlokasi di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, rumah sakit ini dilengkapi dengan fasilitas bangunan, seperti HCU, poliklinik, nurse station, ruang screening, laboratorium, ruang isolasi VIP, ruang isolasi blok A-E, ruang petugas, ruang dokter dan perawat, ruang logistik, rekam medis, x-ray mobile, transit jenazah, area penerimaan makanan, dan area petugas in-out. — Construction+ Online