Mengulang kesuksesan pameran perdana ‘Smart Home + City Indonesia 2017’ yang diselenggarakan pada tanggal 17 hingga 19 Mei 2017 lalu, PT Gem Indonesia kembali menggelar pameran dan konferensi international Smart Home + City Indonesia 2018 yang akan diselenggarakan pada tanggal 3-5 Mei 2018 di JIExpo Kemayoran Jakarta. Acara ini dipastikan akan menjadi ajang bagi para pelaku industri teknologi rumah pintar, bangunan pintar, serta kota pintar untuk menawarkan solusi cerdas guna membantu kota-kota di Indonesia bertransformasi menjadi kota pintar. Sejalan dengan program pemerintah, acara ini diharapkan mampu mendukung dan mendorong terwujudnya 100 kota pintar.
Pameran Smart Home + City Indonesia 2018 ini akan diadakan secara bersamaan dengan pameran Smart IoT Indonesia 2018 (Internet of Things), SecurityTech Indonesia 2018 (security, fire dan safety system), INALIGHT 2018 (smart lighting), dan Solartech Indonesia 2018 (smart energy). Acara ini juga mendapatkan dukungan positif dari berbagai asosiasi seperti, APTIKNAS (Asosiasi Pengusaha TIK Nasional), APKOMINDO (Asosiasi Komputer Indonesia), ABDI (Asosiasi Big Data Indonesia), ASISINDO (Asosiasi Sistem Integrator dan Sekuriti Indonesia), dan ACCI (Asosiasi Cloud Computing Indonesia) yang turut menyukseskan pameran dagang internasional yang berfokus pada industri rumah pintar, bangunan pintar, kota pintar, jaringan telekomunikasi, dan juga teknologi Internet of Things (IoT) ini.
Dengan jumlah populasi penduduk yang mencapai 250 juta jiwa, Indonesia memiliki peluang yang sangat besar dalam menciptakan pasar Internet of Things (IoT). Dengan fakta bahwa 20% dari jumlah penduduk tersebut menggunakan internet, membuat potensi untuk mengembangkan IoT sangatlah tinggi. Untuk menciptakan satu kesatuan bernama smart city memang membutuhkan keterlibatan dari berbagai elemen.
Beberapa dimensi yang harus dipenuhi dalam sebuah smart city di antaranya adalah dimensi keamanan dan dimensi lingkungan. Sementara produk teknologi yang dapat mendorong terwujudnya smart city adalah e-government, security & surveillance system, dan bahan bakar hemat energi dan rendah polusi, seperti solar cell.
Ajang ini diproyeksikan akan diikuti oleh 600 peserta dari 25 negara dan dihadiri oleh lebih dari 20.000 pengunjung dalam dan luar negeri. Acara ini turut mengundang seluruh kepala daerah dan kepala dinas bidang telematika yang nantinya diharapkan bisa membantu mewujudkan pembangunan smart city di beberapa kota yang berpotensi. Core business yang diharapkan pada pameran ini adalah B2B (business-to-business).