Oleh: Anton Adianto
Kaca merupakan suatu bahan anorganik hasil peleburan beberapa bahan dasar yang kemudian didinginkan sampai fasa padat tanpa kristalisasi, di mana salah satu bahan utamanya adalah pasir silika. Kaca merupakan amorf (non-kristalin) material padat yang bening dan tembus pandang, serta biasanya rapuh atau mudah pecah.
Baca juga: Keunggulan dan Jenis Baja sebagai Material Konstruksi
Perkembangan teknologi telah membawa peningkatan terhadap kualitas serta keragaman jenis dan karakteristik dari material konstruksi, termasuk juga pada kaca. Terdapat beberapa jenis kaca yang biasa digunakan dalam konstruksi bangunan, antara lain:
- Kaca Bening. Sesuai dengan namanya, kaca tidak berwarna ini dikenal juga dengan sebutan float glass. Karakteristik dari kaca ini adalah permukaannya yang rata dan sangat bersih. Kaca bening banyak digunakan pada eksterior dan interior bangunan, baik pada gedung bertingkat maupun rumah tinggal, selain juga untuk perabot rumah tangga.
- Kaca Warna. Dikenal juga dengan sebutan kaca riben atau tinted glass. Kaca ini merupakan kaca bening atau float yang diberi warna dengan sedikit penambahan logam pewarna. Sifat tembus pandang kaca menjadi lebih rendah dengan pemberian warna tersebut sehingga dapat memberikan privasi. Penggunaan kaca warna ini lebih banyak pada eksterior bangunan, seperti untuk curtain wall, pintu atau jendela.
- Kaca Apung. Disebut juga kaca soda kapur karena terbuat dari natrium silikat dan kalsium silikat. Karakteristik kaca ini adalah permukaannya yang bersih dan datar sehingga menyebabkan pantulan menyilaukan ketika terkena cahaya. Penggunaan kaca apung ini seringkali pada fasad depan toko dan pada bangunan publik.
- Kaca Es. Memiliki karakteristik tekstur pola tertentu pada salah satu sisinya. Karakter tersebut berfungsi selain untuk memberikan efek dekoratif, juga dapat memberi efek pencahayaan dan pembayangan yang menarik, serta mampu mereduksi silau secara maksimum.
- Blok Kaca. Dikenal dengan nama Glass Block, kaca ini dibuat dari dua bagian yang berbeda, di mana saat proses peleburan kaca, keduanya ditekan dan dibakar bersama-sama. Penggunaan glass block adalah sebagai elemen arsitektur dalam konstruksi dinding, skylight, dan sebagainya. Selain mampu memberikan pencahayaan tambahan untuk suatu ruangan, kaca ini bersifat tidak tembus pandang.
- Kaca Reflektif. Sesuai dengan namanya, jenis kaca ini mampu merefleksikan cahaya sekaligus mereduksi sifat tembus pandang dari sisi luar sehingga dikenal juga dengan nama kaca one-way.Karakterikstik dari kaca ini adalah memiliki lapisan yang bersifat memantulkan cahaya dan panas, serta mampu memberikan kesan mewah lewat pantulannya.
- Kaca Anti Pecah. Pada kaca anti pecah ini ditambahkan beberapa jenis plastik polyvinyl butyral dalam proses pembuatannya. Ketika pecah, kaca ini tidak bisa membentuk potongan-potongan yang tajam, melainkan cenderung retak menjadi potongan kecil dan masih menempel pada bagian utamanya karena adanya lapisan plastik polyvinyl butyral Penggunaan kaca anti pecah ini, antara lain untuk kaca mobil, jendela rumah, skylight, dan ventilasi.
- Kaca Tempered. Memiliki kekuatan yang sangat tinggi, bahkan hingga 3-5 kali lipat lebih kuat dibandingkan dengan kaca biasa, meski dengan ketebalan yang sama. Di samping tahan terhadap beban angin, tekanan air, benturan, dan perubahan temperatur yang tinggi (thermal shock), kaca tempered juga lebih aman karena bila pecah akan menjadi butiran halus.
- Kaca Laminated. Kaca ini memiliki tingkat keamanan dan perlindungan yang tinggi terhadap penghuni. Hal itu karena bila kaca laminated pecah, maka tidak akan berhamburan, tetapi hanya retak dan sangat sulit untuk ditembus. Yang menjadi karakteristik kaca laminated adalah pecahan kaca tersebut tidak akan jatuh atau berhamburan, tetapi tetap melekat pada filmnya, dan kaca pun akan tetap terpasang pada rangkanya.
- Kaca Ekstra Bersih. Memiliki dua sifat khusus, yaitu fotokatalitik dan hidrofilik. Sifat-sifat ini bertindak sebagai penolak noda dan memberikan penampilan yang bersih dan indah. Karakteristik kaca jenis ini adalah tidak gampang kotor sehingga mudah dalam perawatan.
- Benang Halus dari Kaca. Dikenal dengan nama glass wool, merupakan insulasi termal yang terdiri dari serat kaca yang terjalin dan fleksibel sehingga membuatnya menjadi seperti wool dari kaca. Penggunaan glass wool adalah sebagai pengisi atau isolator pada bangunan, juga untuk isolasi kedap suara.
- Unit Kaca Terisolasi. Merupakan unit kaca berlapis ganda karena berisi kaca yang dibagi menjadi dua atau tiga lapisan dan dipisahkan melalui udara atau ruang hampa udara. Karakteristik kaca ini adalah tidak dapat dilalui panas karena udara di antara lapisan dan bertindak sebagai isolator yang baik.
Penggunaan kaca sebagai material konstruksi memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:
- Daya tahan yang baik karena kaca tidak terpengaruh dengan cairan pembersih dan bahan kimia lainnya
- Mudah dibersihkan sehingga dapat menghemat waktu untuk membersihkannya
- Mampu memaksimalkan pemandangan di luar ruangan
- Karena sifatnya yang tembus pandang, memberikan kesan tidak ada sekat antara ruangan satu dengan yang lainnya
- Memiliki tingkat kestabilan yang sangat baik terhadap temperatur
- Penggunaan material kaca membuat suatu ruangan atau bangunan terkesan lebih luas dan lebih modern
- Dapat digunakan dalam durasi waktu yang panjang tanpa adanya perubahan sifat atau karakteristiknya
- Modelnya sangat beragam dan cukup mudah ditemukan di pasaran sehingga dapat menyesuaikan dengan desain, tema dan interior konstruksi
- Kaca dapat meneruskan cahaya dengan baik sehingga pada siang hari tidak memerlukaan banyak pencahayaan dari lampu, cukup dengan memanfaatkan sinar matahari yang masuk lewat kaca sehingga menjadi hemat energi dan listrik
- Penggunaan jenis kaca tertentu, seperti tinted glass dan glass block dapat memberikan kesan artistik
Baca juga: Kayu sebagai Bahan dan Struktur Konstruksi Bangunan
Selain beberapa kelebihan penggunaan kaca sebagai material konstruksi, terdapat beberapa kelemahan yang dimiliki kaca. Namun, hal tersebut bisa diminimalisir semaksimal mungkin dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Kelemahan kaca, di antaranya:
- Dari segi harga material dan biaya pemasangan, kaca tergolong cukup mahal dibandingkan dengan bahan bangunan lainnya
- Pemasangannya lebih rumit sehingga membutuhkan tenaga profesional dengan keahlian dan teknik tinggi
- Tidak tahan terhadap getaran
- Beberapa jenis kaca cenderung mudah pecah, namun hal ini dapat diminimalisir misalnya dengan pemakaian kaca tempered
- Dinding kaca tidak mampu menahan beban berlebih karena dinding kaca tidak termasuk dinding struktural
- Walaupun material kaca mudah dibersihkan, namun dibutuhkan perawatan yang rutin dalam membersihkannya karena kaca mudah kotor
- Kaca tidak bisa diperbaiki jika terjadi goresan, retak atau pecah, tetapi harus diganti
- Kaca sifatnya tidak hanya meneruskan cahaya, namun sekaligus meneruskan panas yang menyebabkan suatu ruangan terasa panas juga. Oleh sebab itu, kebanyakan ruangan kaca menggunakan pendingin ruangan yang tentunya ini akan menambah biaya
- Jika dibandingan dengan material plastik dan akrilik, bobot kaca lebih berat sehingga membutuhkan tenaga ekstra. Untuk mengatasinya, seringkali digunakan bingkai berbahan dasar aluminium agar tidak menambah bobot material.
– Construction+ Online
Disclaimer: Construction+ makes reasonable efforts to present accurate and reliable information on this website, but the information is not intended to provide specific advice about individual legal, business, or other matters, and it is not a substitute for readers’ independent research and evaluation of any issue. If specific legal or other expert advice is required or desired, the services of an appropriate, competent professional should be sought. Construction+ makes no representations of any kind and disclaims all expressed, implied, statutory or other warranties of any kind, including, without limitation, any warranties of accuracy and timeliness of the measures and regulations; and the completeness of the projects mentioned in the articles. All measures, regulations and projects are accurate as of the date of publication; for further information, please refer to the sources cited.
Hyperlinks are not endorsements: Construction+ is in the business of promoting the interests of its readers as a whole and does not promote or endorse references to specific products, services or third-party content providers; nor are such links or references any indication that Construction+ has received specific authorisation to provide these links or references. Rather, the links on this website to other sites are provided solely to acknowledge them as content sources and as a convenient resource to readers of Construction+.