Batu Bata, Material Pembuat Dinding Paling Populer di Indonesia

Oleh Anton Adianto

Dari sekian banyak bahan bangunan, batu bata merupakan salah satu material bangunan yang sangat umum digunakan di Indonesia sebagai bahan pembuat dinding, pagar, dan bagian bangunan lainnya. Sejalan dengan perkembangan teknologi, kini batu bata tidak hanya dibuat dari tanah liat yang dibakar hingga berwarna kemerahan, tetapi juga dari material lainnya.

Baca juga: Semen, Bahan Bangunan Populer Yang Perlu Anda Ketahui

Berdasarkan bahan baku pembuatannya, batu bata dibedakan menjadi beberapa jenis:

BATA TANAH LIAT
Bata berbahan baku tanah liat ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

• Bata Biasa/Bata Merah. Bata ini memiliki warna merah kecoklatan, bertekstur sedikit kasar, dan tidak rapi. Biasanya digunakan untuk pembentuk dinding dengan menggunakan campuran semen (mortar) sebagai perekat dan harus diberi pelapis lagi.
• Bata Muka/Bata Ekspos. Bata ini memiliki warna dan corak yang seragam dan bertekstur lebih rapi sehingga harganya lebih mahal daripada bata merah. Selain untuk dinding, penggunaannya juga untuk dekorasi dan penutup dinding.

BATAKO
Bata berwarna abu-abu ini berbahan baku campuran semen dan pasir kasar yang dipres hingga mengeras. Batako berbobot lebih ringan karena bentuknya yang berongga, namun ukurannya lebih besar daripada bata merah. Karena sifatnya yang kuat dan kedap air, batako cocok digunakan untuk bangunan di lahan basah, dinding bagian luar rumah, bangunan komersial, bangunan industrial, pagar, dan kolam renang. Namun, batako tidak cocok jika digunakan untuk pembuatan tembok hunian di daerah tropis karena sifatnya yang menyimpan panas.

BATA RINGAN (HEBEL)
Bahan baku bata ringan adalah campuran semen, abu terbang, kapur, dan serbuk aluminium. Bobot dari bata ini 3 kali lebih ringan dari pada bata biasa sehingga cocok digunakan untuk bangunan tinggi, hotel, kantor, sekolah atau rumah sakit. Kelebihan lainnya adalah dapat menghalau panas, kedap suara, mudah dipotong, dan tahan api. Namun, dari segi pemasangan membutuhkan semen khusus dan lebih mudah pecah dibanding bata tanah liat.

BATA KAPUR PUTIH
Bata kapur putih diperoleh dengan cara ditambang langsung dari gunung kapur alam. Dari segi kekuatan dan ketahanan, bata kapur putih lebih baik daripada bata merah dan batako. Sifat alaminya yang kuat dan tahan lama, tidak mudah keropos, tahan asam, serta tahan di lingkungan berair, membuat bata kapur putih digunakan tidak hanya untuk dinding hunian, tetapi juga untuk pabrik, jembatan, dan konstruksi bangunan berat lainnya.

BATA BETON/BATATON
Bahan baku bataton adalah campuran semen, kerikil, pasir, agregat, air, dan bahan khusus lainnya. Dapat digunakan untuk rangka, sekaligus dinding bangunan. Bentuk bataton memiliki rongga di dalamnya. Rongga ini dapat berfungsi sebagai isolator panas sehingga suhu panas pada dinding tidak seluruhnya merembes ke dalam ruangan. Selain itu, rongga tersebut dapat diisi baja untuk tiang kolom, sebagai jalur pipa air dan kabel listrik.

BATA ROSTER (VENTILATION BLOCK)
Bata roster adalah bata yang bentuknya memiliki lubang-lubang sehingga memungkinkan cahaya dan udara keluar masuk. Penggunaannya antara lain untuk dinding partisi, pagar atau secondary skin untuk fasad rumah. Bata roster cocok digunakan di negara tropis yang beriklim panas dan lembab.

CONBLOCK (CONCRETE BLOCK/PAVING BLOCK)
Conblock merupakan beton berbentuk blok kecil yang digunakan untuk membuat permukaan tanah menjadi rata dan lebih keras, namun tetap dapat menyerap air. Penggunaannya antara lain untuk lahan parkir, jalan, dan halaman bangunan atau rumah.

BATA PURPOSE-MADE
Bata jenis ini berbahan baku campuran pasir dan tanah liat. Bentuknya beragam disesuaikan dengan kebutuhan konstruksi. Harganya lebih mahal karena tidak diproduksi dalam partai besar, namun dibuat khusus sesuai permintaan atau kebutuhan. Bata jenis ini biasa digunakan dalam konstruksi kusen pintu dan jendela.

Baca juga: Benarkah Cat Adalah Material Pelapis Dinding Paling Favorit?

Batu bata mudah dalam pemasangannya karena tidak memerlukan keahlian khusus dari tukang | Foto: Saeed Moslemi / Unsplash

Di antara beragam jenis batu bata, yang sangat umum dikenal masyarakat untuk pembuatan dinding adalah batu bata merah. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari batu bata merah yang bisa dijadikan pertimbangan dalam memilih material bangunan.

Kelebihan:

• Mudah ditemukan di pasaran
• Mudah dalam pemasangannya karena tukang tidak memerlukan keahlian khusus
• Tahan lama dan kokoh sehingga jarang terjadi keretakan dinding
• Lebih nyaman dan sejuk karena bisa menyesuaikan dengan suhu luar
• Lebih mudah dalam pengangkutan karena ukurannya kecil
• Lebih mudah digunakan pada pekerjaan yang sempit
• Tahan terhadap api
• Tidak memerlukan perekat khusus

Kekurangan:

• Kualitas bata tidak bisa diprediksi karena dibuat secara tradisional
• Bentuknya tidak seragam sehingga sulit untuk membuat dinding yang rapi
• Agar pemasangan rapi, mengharuskan penggunaan bahan plesteran yang tebal
• Boros dalam penggunaan bahan perekat sebab memiliki siar yang besar
• Waktu pengeringannya lebih lama daripada material lain
• Bobotnya lebih berat daripada bata ringan sehingga perlu ditopang oleh struktur yang lebih rumit

– Construction+ Online

Disclaimer: Construction+ makes reasonable efforts to present accurate and reliable information on this website, but the information is not intended to provide specific advice about individual legal, business, or other matters, and it is not a substitute for readers’ independent research and evaluation of any issue. If specific legal or other expert advice is required or desired, the services of an appropriate, competent professional should be sought. Construction+ makes no representations of any kind and disclaims all expressed, implied, statutory or other warranties of any kind, including, without limitation, any warranties of accuracy and timeliness of the measures and regulations; and the completeness of the projects mentioned in the articles. All measures, regulations and projects are accurate as of the date of publication; for further information, please refer to the sources cited.

Hyperlinks are not endorsements: Construction+ is in the business of promoting the interests of its readers as a whole and does not promote or endorse references to specific products, services or third-party content providers; nor are such links or references any indication that Construction+ has received specific authorisation to provide these links or references. Rather, the links on this website to other sites are provided solely to acknowledge them as content sources and as a convenient resource to readers of Construction+.