Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) terus mempercepat pembangunan Jalan Tol Pekanbaru – Bangkinang sepanjang 40 km yang merupakan bagian dari koridor penghubung jaringan Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS). Bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), PBJT pun ikut mengajak beberapa pengusaha lokal agar proses konstruksi jalan tol ini dapat rampung secepatnya.
Menurut BPJT, 30% dari seluruh vendor, supplier, dan sub-kontraktor yang dilibatkan dalam konstruksi jalan tol ini merupakan perusahaan yang berdomisili di Provinsi Riau. Adapun beberapa pekerjaan yang dikerjakan oleh vendor lokal tersebut, yakni pekerjaan tanah, material agregat, beton ready mix, dan beton precast.
Progres untuk rencana gate-to-gate (Exit Toll Desa Sungai Pinang – Exit Toll Bangkinang) sudah mencapai 92%, sementara progres konstruksi ruas tol ini mencapai 75%. Dalam kunjungannya ke lapangan, Triono Junoasmono selaku Sekretaris BPJT menerangkan bahwa pihaknya akan segera menyelesaikan konstruksi sehingga pada Desember 2021 jalan tol ini akan dapat beroperasi.
Jalan Tol Pekanbaru – Bangkinang merupakan bagian ruas Tol Pekanbaru – Padang yang membentang sepanjang 254 kilometer dan menghubungkan Provinsi Riau dan Provinsi Sumatera Barat. Jalan tol yang dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Karya (Persero) ini menjadi tol kedua di wilayah Riau, setelah sebelumnya sudah dibangun Jalan Tol Pekanbaru – Dumai yang sudah beroperasi sejak tahun 2020.
Dibangun bersama kontraktor pelaksana PT Hutama Karya Infrastruktur, jalan tol ini menerapkan teknologi Building Information Modelling (BIM) dari tahap perencanaan hingga tahap konstruksi. Hal ini menjadikan Jalan Tol Pekanbaru – Dumai menjadi jalan tol pertama di Indonesia yang menerapkan teknologi BIM. — Construction+ Online