Kesiapan dan kemantapan infrastruktur, baik jalan dan jembatan untuk meningkatkan konektivitas, menjadi salah satu prioritas pembangunan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Salah satu proyek yang terus dipercepat penyelesaian konstruksinya adalah Flyover Kopo di Jalan Raya Soekarno-Hatta, Kota Bandung.
Jalan layang ini bertujuan untuk mengurai kepadatan lalu lintas di ruas yang menjadi penghubung Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. Heri Wahyu Wibowo selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 4.5 Jawa Barat mengatakan bahwa lokasi Flyover Kopo melewati persimpangan sebidang jalan raya Kopo dan jalan persimpangan Cibaduyut di Jalan Soekarno-Hatta. Saat ini, progres fisik telah mencapai 42,91% dan pengerjaan di lapangan sudah memasuki tahapan pengangkatan balok beton (erection girder).
Paket pekerjaan senilai Rp 288 miliar tersebut telah dimulai sejak 13 November 2020 dan sesuai jadwal akan rampung pada 3 November 2022. “Melihat progres saat ini yang melebihi target dari perencanaan awal, untuk konstruksi struktur flyover-nya mungkin bisa sudah selesai pada Februari tahun depan,” ujar Heri optimis.
Jalan Soekarno-Hatta wilayah Kopo merupakan jalur utama komuter untuk wilayah Cimahi-Bandung. Selain itu pada area tersebut juga ada dua akses tol, yaitu Tol Kopo dan Tol Pasir Koja. Alasan inilah yang membuat jalan Soekarno-Hatta kerap mengalami kemacetan. Keberadaan Flyover Kopo nantinya diharapkan dapat mengurangi kepadatan arus kendaraan di kawasan tersebut.
Konstruksi flyover ini memiliki dua bentang, 46 meter dan 43 meter, menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD). “Ini merupakan alat pancang jenis statis, di mana cara bekerjanya dengan menekan bukan memukul sehingga mengurangi getaran dan suara (kebisingan),” jelasnya. Flyover ini juga menggunakan dua jenis balok beton pracetak, yaitu PCI girder dan PCU girder.
Jumlah PCI girder yang dipergunakan adalah sebanyak 171 unit dengan berat masing-masing sebesar 85 ton. Sedangkan untuk PCU girder yang dipakai terdapat 12 unit dengan berat masing-masing mencapai 200 ton. — Construction+ Online