Ketika terpilih menjadi tuan rumah Asian Games 2018, Indonesia mulai mempersiapkan berbagai arena olah raganya untuk mendukung terselenggaranya pesta olah raga terbesar se-Asia ini. Salah satu venue olah raga yang dibangun untuk mendukung ajang tersebut adalah Jakarta International Velodrome, sebuah velodrom di Jakarta Timur untuk mengakomodasi olah raga balap sepeda. Tidak hanya menarik secara fungsi, proyek ini memakai teknologi modular dan prefabrikasi untuk menunjang desain dan strukturnya.
Jakarta International Velodrome didesain oleh konsultan arsitektur Indonesia, yaitu Bamko Karsa Mandiri (BKM) yang berkolaborasi dengan COX Architect. Sejak direncanakan pada tahun 2016, velodrom ini memerlukan periode konstruksi yang relatif singkat, yaitu selama 12 bulan. Waktu konstruksi yang singkat ini dilatarbelakangi oleh aplikasi struktur modular fabrikasi untuk mempersingkat proses pengerjaan di lapangan. Bahkan, proyek ini juga diakui sebagai velodrom terbaik di dunia.
To read the complete article, register your details above
to be notified once the revamped Construction Plus App is ready!
DATA PROYEK
Nama Proyek: Jakarta International Velodrome
Lokasi: Jl. Balapan Sepeda, Rawamangun, Jakarta Timur
Periode Konstruksi: 2016 hingga Juni 2018
Luas Area: 99.432 meter persegi
Luas Bangunan: 13.942 meter persegi
Jumlah Lantai: 4
Klien/Pemilik: JAKPRO (Jakarta Propertindo)
Konsultan Arsitekur: BKM (Bamko Karsa Mandiri) JV COX Architect
Principal Architect: Andi Harapan, IAI & Richard Coulson
Konsultan Desain Interior: BKM (Bamko Karsa Mandiri)
Principal Designer: Andi Harapan, IAI
Konsultan Sipil & Struktur: Mott Macdonald London
Konsultan Mekanikal & Elektrikal: Mott Macdonald London
Konsultan Lighting : Mott Macdonald London
Konsultan Lanskap: BKM (Bamko Karsa Mandiri)
Kontraktor: ESG Global London JV WIKA Gedung
Kontraktor Fit-Out Interior: WIKA Gedung
Foto/Gambar: BKM (Bamko Karsa Mandiri)