Waterfall by Crown Group yang dirancang oleh SJB merupakan hunian vertikal senilai Rp 4 triliun yang terdiri dari 331 unit apartemen berlokasi di Sydney, Australia. Terdiri dari empat menara hunian yang saling berhubungan, proyek ini dibangun oleh pengusaha kelahiran Surabaya, Iwan Sunito. Apartemen yang didesain terinspirasi oleh lebatnya hutan hujan tropis di Kalimantan dan resor khas Bali ini baru saja dianugerahi City of Sydney Lord Mayor’s Prize di NSW Architecture Awards 2021.
Penghargaan ini bertujuan untuk mengapresiasi karya arsitek sebagai ‘pembuat dan kolaborator yang melampaui desain bangunan dan membawa kehidupan baru, serta kegembiraan kehidupan urban’. Tahun ini, ada lima proyek yang terpilih untuk menerima penghargaan dari Graeme Jarn, Direktur Perencanaan Kota, Pengembangan dan Transportasi Kota Sydney. Termasuk di antaranya, Infinity by Crown Group yang dirancang oleh Koichi Takada Architects, Arkadia oleh DKO Architecture dengan Breathe Architecture dan Oculus, UTS Central oleh fjmt.
Pada Waterfall by Crown Group, sentuhan “Indonesia” disematkan dalam proyek tersebut dan menjadi daya tarik utama, bukan hanya untuk pasar Indonesia, tetapi juga pasar domestik Australia atas menara hunian yang dikenal sebagai “The Greenest High-rise Residential Complex in Waterloo, Sydney”. CEO sekaligus Founder Crown Group, Iwan Sunito, dikenal sebagai pengusaha dan arsitek kelahiran Surabaya yang sempat menghabiskan masa kecilnya di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Konsep desain dari proyek ini adalah air terjun buatan manusia setinggi 22 meter yang merupakan yang pertama dalam kategorinya di antara hunian di Australia. Air terjun ini mencirikan karakter seperti oasis dari kawasan tersebut dan membantu menciptakan suasana yang tenang dan damai. — Construction+ Online