Bencana alam bertubi-tubi menimpa berbagai wilayah di Indonesia. Salah satunya yang membuat seluruh rakyat prihatin adalah bencana gempa bumi di Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). Menindaklanjuti perintah Presiden RI Joko Widodo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meninjau penanganan darurat bencana secara langsung, Minggu, 17 Januari 2021 lalu.
“Terdapat sejumlah langkah penanganan darurat yang harus segera diselesaikan. Pertama, yakni prioritas untuk membuka konektivitas Majene dan Mamuju, supaya bisa diakses seperti semula untuk memudahkan distribusi logistik terutama Bahan Bakar Minyak (BBM),” jelas Menteri Basuki. “Kedua, harus segera membersihkan puing-puing. Saya mendapatkan informasi bahwa semua korban menurut Basarnas sudah bisa dievakuasi sehingga kami bisa masuk membersihkan puing-puing”.
Penyediaan sarana pendukung di pengungsian, terutama sanitasi dan air bersih juga menjadi langkah lain yang perlu didahulukan. “Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya akan menyediakan toilet-toilet mobile dan bangun toilet permanen, termasuk akses sumber air bersihnya,” tambahnya.
Hasil audit akan menjadi data untuk program penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi di Sulbar. Perbaikan jaringan irigasi yang rusak akibat gempa, seperti irigasi Seka-Seka agar pertanian kembali berjalan normal. “Kita libatkan kontraktor BUMN Karya yang kebetulan sedang bekerja di Sulbar, yakni PT Waskita Karya, PT Hutama Karya, dan PT Brantas Abipraya,” ujarnya.
Thomas Setiabudi Aden selaku Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah II, Ditjen Bina Marga ditunjuk oleh Kementerian PUPR sebagai komandan lapangan penanganan darurat bencana gempa di Sulbar yang akan mengkoordinir balai-balai teknis di lingkungan Kementerian PUPR di provinsi untuk melaksanakan penanganan tanggap darurat.
Kementerian PUPR juga telah mengerahkan alat berat untuk memulai pembersihan puing-puing bangunan di Kabupaten Mamuju dan Majene yang kondisinya paling parah. Alat berat yang telah dikerahkan berupa 9 excavator, 1 unit backhoe loader, 1 unit dozer, 1 unit tronton, 5 unit dump truck, dan 1 unit mobil crane. Selain itu, Kementerian PUPR juga mengerahkan sarana dan prasarana air bersih dan sanitasi bagi pengungsi dan masyarakat terdampak, mencakup 6 unit mobil tangki air, 30 unit tangki air, 1 unit mobil toilet, dan 10 unit tenda darurat. – Construction+ Online