Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan peningkatan jumlah tampungan air di Indonesia guna mendukung ketahanan pangan dan air. Berkaitan dengan itu, di berbagai wilayah Indonesia dilakukan pembangunan bendungan, salah satunya adalah di Jawa Tengah sebagai provinsi lumbung pangan nasional.
Di provinsi tersebut, saat ini progres tahap I Bendungan Pidekso di Kabupaten Wonogiri sudah rampung 100%. Disampaikan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bahwa Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Ditjen Sumber Daya Air tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Pidekso yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di bidang Sumber Daya Air untuk mewujudkan ketahanan air dan pangan nasional.
“Bendungan multifungsi dengan kapasitas 25 juta meter kubik ini direncanakan mampu mengairi area irigasi seluas 1.500 hektar. Air irigasi dari bendungan akan meningkatkan intensitas tanam dari 133% (2000 Ha) ke 240% (3600 Ha). Diharapkan dengan selesainya bendungan ini nantinya dapat mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 khususnya di bidang pertanian,” jelas Menteri Basuki.
Manfaat lain dari bendungan yang berada di hulu Sungai Bengawan Solo ini adalah untuk penyediaan air baku sebesar 300 liter/detik di wilayah Kabupaten Wonogiri, Sukoharjo, Kota Solo dan sekitarnya, serta potensi listrik tenaga hidro sebesar 0,5 MW. Di samping itu, pembangunan Bendungan Pidekso ini sangat diperlukan sebagai pengendali banjir dan sebagai lahan konservasi, sekaligus sebagai obyek pariwisata sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Menurut Kepala BBWS Bengawan Solo Agus Rudyanto, setelah pembangunan tahap I rampung, saat ini tengah dilakukan proses lelang atau tender untuk pembangunan tahap II dengan target konstruksi bendungan seluruhnya akan rampung pada tahun 2022. “Untuk pembangunan tahap I yang sudah selesai berupa akses jalan, bangunan cover dam, terowongan saluran pengelak, dan untuk proses pengelakan sungai juga sudah selesai. Selanjutnya di tahap dua akan dilanjutkan pembangunan tubuh bendungan, fasilitas pelengkap, serta instrumen hidromekanikal elektrikal bendungan,” tutur Agus.
Pembangunan Bendungan Pidekso tahap I ini dikerjakan oleh kontraktor PT PP (Pembangunan Perumahan) dengan dana APBN sebesar Rp 436,9 miliar. Diperkirakan untuk selanjutnya dibutuhkan anggaran sebesar Rp 376 miliar untuk pembangunan tahap II.
Kementerian PUPR membangun tujuh bendungan lainnya di provinsi Jawa Tengah sejak 2015, yakni: Bendungan Logung di Kabupaten Kudus dan Gondang di Kabupaten Karanganyar yang keduanya telah rampung dan terisi air waduknya. Selanjutnya, tengah dalam proses konstruksi Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo, Randugunting di Kabupaten Blora, Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Jragung di Kabupaten Demak, dan Bendungan Matenggeng di Kabupaten Cilacap.
Selama wabah pandemi COVID-19 ini, pekerjaan pembangunan bendungan tidak dihentikan untuk menjaga target penyelesaian PSN serta kesinambungan roda perekonomian, terutama penyediaan lapangan kerja bagi kontraktor, konsultan, dan tenaga kerja konstruksi beserta kegiatan yang mengikutinya. Diharapkan kegiatan pembangunan yang berlanjut juga dapat memberikan kontribusi bagi pemulihan ekonomi nasional. – Construction+ Online