Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan peningkatan dan pembangunan jalan baru dari Labuan Bajo menuju Tana Mori sepanjang 25 km. Dukungan infrastruktur jalan dan jembatan tersebut bertujuan untuk memperlancar konektivitas Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo, sekaligus dalam rangka persiapan ASEAN Summit pada Februari 2023 yang rencananya juga dilaksanakan di Tana Mori, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Program ini dimulai Januari 2022 dengan lebar 7 meter, 2 lajur, 2 arah dan row 23 meter sesuai standar internasional. Pengerjaannya dibagi menjadi 5 segmen berupa pembangunan dan peningkatan 25 km jalan dan empat jembatan sepanjang 175 meter. Segmen 1 peningkatan struktur Jalan Labuan Bajo – Simpang Nalis sepanjang 6.15 km (STA 0+00 – STA 6.150), serta Jembatan Nanganae dan Jembatan Wae Mburak. Segmen 2 meliputi pembangunan Jalan Simpang Nalis – Simpang Kenari sepanjang 6.50 km (STA 6+150 – STA 12.650).
Pembangunan Jalan Simpang Kenari – Warloka sepanjang 5.10 km (STA 12.650 – STA 17.750) dan Jembatan Wae Kenari menjadi bagian dari Segmen 3. Sementara itu, Segmen 4 meliputi pembangunan Jalan Warloka – Simpang Tana Mori sepanjang 4.25 km (STA 17.750 – STA 22.00) dan pembangunan Jembatan Soknar. Segmen 5 meliputi peningkatan Jalan Simpang Tana Mori menuju Desa Golomori sepanjang 3 km (STA 22.00 – STA 25.00).
Agustinus Juknianto selaku Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT menyampaikan bahwa selain pembangunan dan peningkatan jalan Labuan Bajo – Tana Mori juga dilakukan penanganan lereng di atas 5 meter menggunakan selimut pelindung erosi dengan vegetasi jenis Legume Cover Crops (LCC). Selain itu, terdapat juga penanaman pohon sepanjang jalan dengan jarak antar pohon sekitar 10 meter dan tanaman tipe perdu seperti bougenvil di pulau yang berada di pertigaan.
Diharapkan setelah ruas jalan ini terhubung, nantinya jarak dari Labuan Bajo menuju Tana Mori dapat ditempuh hanya dalam waktu sekitar 1 jam. Hingga Februari 2022, progres penanganan sudah mencapai 5,8% dan ditargetkan selesai pada akhir 2022. — Construction+ Online