Pembangunan jaringan irigasi baru yang diinisiasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) diikuti dengan upaya untuk merehabilitasi jaringan irigasi yang telah ada. Hal ini merupakan cara pemerintah untuk meningkatkan produktivitas pangan nasional guna mencapai ketahanan pangan yang sudah diagendakan dalam rencana jangka panjang pemerintah.
Salah satu proyek rehabilitasi daerah irigasi skala besar yang dilakukan oleh Kementerian PUPR adalah modernisasi Jaringan Irigasi Rentang di Provinsi Jawa Barat yang mengairi area pertanian seluas 87.840 Ha di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Majalengka seluas 1.094 Ha, Kabupaten Cirebon seluas 20.571 Ha, dan Kabupaten Indramayu seluas 66.175 Ha. Rehabilitasi ini dilakukan dengan memanfaatkan debit Sungai Cimanuk yang besar.
Hal ini sesuai denga napa yang disampaikan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bahwa rehabilitasi Jaringan Irigasi Rentang diharapkan akan meningkatkan intensitas penanaman (IP) dari 130% menjadi 250%. Ismail Widadi selaku Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung menambahkan bahwa modernisasi Irigasi Rentang dilakukan karena usia sistem irigasi tersebut sudah puluhan tahun sehingga kinerja pelayanan airnya berkurang. “Sekarang progres pekerjaannya sudah mencapai 29,12%,” jelasnya, Senin, 27 September 2021.
Terdapat 5 pilar yang dilakukan saat pelaksanaan moderenisasi Jaringan Irigasi Rentang. Pilar pertama adalah memastikan ketersediaan debit air dari Bendungan Jatigede sehingga air konsisten sesuai rencana. Kedua, perbaikan sarana prasarana irigasi dan bangunan. Ketiga, penyempurnaan sistem pengelolaan irigasi sesuai ketersediaan air dan pola tanam.
Selanjutnya, pilar keempat adalah penguatan institusi kelembagaan melalui sinergisitas tugas dan koordinasi. Terakhir, pemberdayaan sumber daya manusianya, di mana para petani harus memiliki pengetahuan yang baik.
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Rentang telah dimulai sejak 2015-2018 pada Sistem Irigasi Sindupraja (intake bagian kanan). Rehabilitasi dilanjutkan di tahun 2020 dengan memoderenisasi pada Sistem Irigasi Cipelang (intake bagian kiri) berupa peningkatan bangunan utama (bendung dan kantong lumpur), peningkatan Saluran Induk (SI) Cipelang 12,4 km, Barat 30,8 km, dan Utara 30,2 km.
Selanjutnya, pekerjaan peningkatan saluran sekunder kiri 199 km, peningkatan saluran pembuang kiri 465 km, pekerjaan telemetri 46 lokasi dan telecontrol di 8 lokasi, pekerjaan penunjang modernisasi, penguatan manajemen air irigasi berupa manajemen aset, demonstrasi peningkatan operasi irigasi serta pertanian, dan peningkatan kapasitas institusi pengelola irigasi termasuk P3A/GP3A/IP3A dan KOMIR.
Pekerjaan modernisasi ini membutuhkan anggaran senilai Rp 5,5 triliun dan dikerjakan hingga tahun 2024 dengan melibatkan 10 kontraktor. Dengan adanya proyek modernisasi ini, Kabupaten Indramayu yang pada tahun 2020 produksi berasnya mencapai 500 ton per tahun, diharapkan akan lebih meningkat menjadi 1,2 juta ton per tahun. – Construction+ Online