LATAR BELAKANG
Banyuwangi adalah salah satu kota yang memiliki keindahan alam dan keunikan budaya yang kaya di Indonesia. Salah satu budayanya yang menarik adalah osing. Banyaknya pertunjukan seni di kota tersebut belum tersalurkan secara baik karena Banyuwangi belum memiliki satu wadah khusus yang bisa menampung seluruh kegiatan-kegiatan tersebut.
Oleh karena itu, dibuatlah sebuah desain Banyuwangi Opera House dengan tema Arsitektur Budaya Osing. Opera house ini didesain melalui perpaduan antara seni tari gandrung Banyuwangi yang diiringi dengan musik Patrol dan lagu “Umbul-Umbul Blambangan”. Pada penelitian terhadap proyek ini, digunakan metode deskriptif dan hasil studi banding pada bangunan pertunjukan seni yang memiliki sejarah budaya.
KONSEP DESAIN
Konsep makro desainnya dibuat agar menjadi sebuah bangunan ikonik yang bisa menggambarkan ciri khas Banyuwangi dengan menyesuaikan Peraturan Bupati no. 11 Tahun 2019 tentang berarsitektur osing. Konsep mikro tatanan lahan disesuaikan dengan penataan prasarana dan sarana berarsitektur osing, di mana ada lawang kori, galur, paglak, bentur, pelataran, buritan, kulah, killing, kalen, dan lebuh. Sementara itu, penataan massanya disesuaikan dengan nilai kearifan lokal dari tari gandrung Banyuwangi, yaitu perjuangan, pandangan hidup, keindahan, tanggung jawab, dan simbolis budaya.
To read the complete article, register your details above
to be notified once the revamped Construction Plus App is ready!
DATA PROYEK
Nama Proyek: Banyuwangi Opera House
Lokasi: Lingkungan Sukowidi, Klatak, Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi , Jawa Timur
Garis Sempadan Pantai: 100 m
Luas Tapak: 27.000 meter persegi
KDB 50%: 13.000 meter persegi
Nama Mahasiswa: Endang Kristiani
Universitas: Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Wiwik Widyo Widjajanti, MT & Ir. Failasuf Herman Hendra, MT