Melalui Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan konstruksi pembangunan Bendung Gilireng di Desa Arajang, Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Bendung inhi mulai dibangun sejak tahun 2018 akan dimanfaatkan untuk mengairi daerah irigasi Gilireng seluas 8.510 ha sehingga membantu petani meningkatkan intensitas tanamnya dari 112% menjadi 300% dengan pola tanam padi – padi – palawija.
Kementerian PUPR telah membangun banyak bendungan/bendung di berbagai daerah dan selanjutnya akan diikuti dengan pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi untuk menunjang produktivitas sentra-sentra pertanian. Diharapkan dengan meningkatnya produktivitas pertanian, juga dapat membantu pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19.
Bendung Gilireng yang dibangun Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang tersebut memiliki lebar 50 meter dengan debit intake sebesar 16,34 m3/detik. Adapun kontraktor pelaksananya adalah KSO PT Adhi Karya – PT Jaya dengan anggaran senilai Rp 199 miliar. Sementara itu, untuk Paket Pekerjaan Supervisi dilakukan oleh JO PT Multimera Harapan – PT Oseano Adhitaprasarana senilai Rp 9 miliar.
Terletak di Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan, potensi Irigasi Bendung Gilireng sebagai sumber air untuk irigasi akan disuplai dari Bendungan Passelloreng yang telah rampung lebih dulu pekerjaan konstruksinya. Selain itu, dibangunnya bending tersebut dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata baru di Sulawesi Selatan sehingga menjadi sumber penghasilan alternatif untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat di kawasan sekitarnya. — Construction+ Online