Penataan Kawasan Waterfront City Pangururan dan Kawasan Tele di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara tengah dilakukan. Proyek yang digagas oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya ini bertujuan untuk mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba.
Pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur. “Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan event, baru promosi besar-besaran. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Penataan Kawasan Waterfront City Pangururan dan Kawasan Tele dimulai sejak September 2022 dengan biaya sebesar Rp161,5 miliar. Progres pekerjaan saat ini sudah mencapai 47,49% dengan target penyelesaian pada Oktober 2023. Pengerjaan proyek ini dilakukan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Utara Kementerian PUPR bersama PT Hutama Karya (Persero) dan PT Betesda Mandiri (HK – BM KSO) selaku kontraktor pelaksana.
Terletak di Kecamatan Pangururan dengan luas lahan yang ditata sekitar 6,4 hektar, penataan Kawasan Waterfront City Pangururan meliputi pekerjaan penataannya, seperti Zona Taman Pustaha, Zona Tanjung Horbo, Zona Aek Na Tio, Zona Taman Rohani, Zona Galeri Samosir dan Totem Dunia, dan Zona Pelataran Onan Baru. Sementara itu, Kawasan Tele yang terletak di Kecamatan Harian memiliki luas lahan yang ditata sekitar 0,97 hektar. Lingkup pekerjaan penataannya meliputi Skybridge dan Parkir, Resto Efrata, Skywalk, Plaza Tarombo, Revitalisasi Menara Pandang, dan Resto Pusuk Buhit. — Construction+ Online