Tema “Equatorial Synaesthesia: An Exploration of Sensory Harmony and Spatial Perception, Revisiting the Tenets of Critical Regionalism” menjadi tema untuk Indonesian Architects Week 2024 di Kuala Lumpur (IAWKL 2024). Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di garis khatulistiwa, Indonesia memiliki berbagai bentuk arsitektur yang sesuai untuk iklim panas dan lembab, di mana hujan dan sinar matahari yang melimpah menjadi berkah dan tantangan.
Pameran ini mengajak publik untuk memahami dan merespons konteks lingkungan tersebut. IAWKL 2024 akan menampilkan karya dari 70 firma arsitektur yang mewakili 11 provinsi di Indonesia, yang disusun oleh kurator Rizki Supratman dan Trianzani Sulshi.
IAWKL2024 adalah collateral event dari kongres arsitek dunia tiga tahunan yang tergabung dalam International Union of Architects (UIA) yang diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia. Edisi-edisi sebelumnya dari IAW telah digelar di Tokyo (IAWT2011) dengan menampilkan 46 karya terkurasi; di Seoul (IAWS2017) dengan 53 karya; dan di Rio de Janeiro (IAWR2021) yang menampilkan 66 karya secara virtual dari Bandung, Indonesia.
Kembali dalam format fisik penuh, IAWKL2024 mengundang publik untuk melihat arsitektur tidak hanya sebagai struktur fisik, tetapi sebagai respons krusial terhadap alam dan budaya lokal. Pameran ini mengangkat tantangan iklim khatulistiwa, menyoroti bagaimana arsitektur Indonesia merespons peningkatan suhu, kelembapan, dan curah hujan yang ekstrem, memastikan bahwa kebutuhan manusia selaras dengan pertimbangan lingkungan.
“Indonesian Architects Week 2024 di Kuala Lumpur ini mengangkat perspektif unik arsitektur Indonesia yang begitu dekat dengan ritme alam dan budaya lokal. Ini bukan hanya soal bangunan, tetapi tentang bagaimana desain arsitektur dapat membentuk persepsi kita dalam berinteraksi dengan ruang secara sensorial,” ujar Trianzani Sulshi.
Kolaborasi dengan desainer Nusae, NOUV, dan Studio Paniisan ikut memperkaya pengalaman pameran ini yang dapat dikunjungi publik mulai tanggal 14 hingga 23 November di The Godown, sebuah pusat seni kontemporer di Kuala Lumpur. Acara ini gratis dan dapat dikunjungi setiap hari mulai pukul 11.00 hingga 20.00 waktu setempat.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi [email protected] atau kunjungi halaman Instagram @IAWKL2024.