Saat ini, Pemerintah Republik Indonesia tengah berfokus pada percepatan pembangunan proyek-proyek infrastruktur guna meningkatkan konektivitas di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Salah satu proyek yang merupakan komponen krusial adalah Jembatan Dirgahayu, bagian integral dari pembangunan Jalan Tol IKN Seksi 5A, mencakup Segmen Simpang Tempadung hingga Jembatan Pulau Balang.
Pemerintah berencana menjadikan Jembatan Dirgahayu sebagai jalur logistik utama yang menghubungkan ibu kota negara, baik dari Balikpapan ke IKN ataupun sebaliknya, Oleh karena itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menetapkan target pembangunan jembatan selesai sebelum akhir tahun 2024.
IMPLEMENTASI SIMBOLIK DIRGAHAYU DAN BURUNG ENGGANG
Jembatan Dirgahayu, yang melintasi rawa pasang surut di Teluk Balikpapan, dibangun sebagai jalur utama menuju IKN. Nama “Dirgahayu” mencerminkan kesejahteraan umum, salah satu tujuan kemerdekaan Indonesia. Simbol-simbol seperti 17 lampu jalan, 8 bracing melengkung, dan 45 hanger yang mendukung lantai jembatan merefleksikan tanggal kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945.
Desain tampilan Jembatan Dirgahayu terinspirasi oleh burung enggang, satwa endemik Kalimantan. Bentuk paruh burung ini diadaptasi menjadi pangkal lengkung jembatan, sementara jambul burungnya diabstraksi menjadi ornamen di bagian atas jembatan, yang juga menyerupai gelombang laut.
To read the complete article, register your details above
to be notified once the revamped Construction Plus App is ready!
DATA PROYEK
Nama Jembatan: Jembatan Dirgahayu IKN
Lokasi: Tol IKN Seksi 5A (Simpang Tempadung – Jembatan Pulau Balang)
Status Konstruksi: Tahap pembangunan
Estimasi Selesai: Desember 2024
Luas Tapak: 18.134,1747 meter persegi
Ketinggian Bangunan: 40 meter
Pemilik: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
Kontraktor Utama: Waskita Karya – Nindya Karya – Modern KSO
Konsultan Arsitek: PT Han Awal & Partners Architect
Konsultan Sipil dan Struktur: PT Maratama Cipta Mandiri
Foto/Gambar: PT Waskita Karya