Pentingnya perang engineering dalam sebuah proyek konstruksi tidak dapat dilepaskan dari proses desain hingga pelaksanaan. Salah satu proyek gedung yang memanfaatkan teknologi dan sistem engineering secara seksama adalah sebuah desain masterplan dan bangunan Pupuk Kalimantan Timur (PKT) Infra Amonia Plant yang berlokasi di Fakfak, Papua Barat.
Proyek ini ditangani oleh PT Bamko Karsa Mandiri (a BITA Company) yang merupakan grup yang bergerak di bidang arsitek, desainer interior, dan arsitek lansekap. Proyek ini tengah dikerjakan oleh PT Bamko Karsa Mandiri yang dipimpin oleh Andi Harapan, IAI sebagai arsitek, sekaligus berperan sebagai direktur proyek. Dalam proyek ini, arsitek bekerja sama dan berkolaborasi dengan seluruh disiplin sehingga tercipta sebuah desain yang fungsional.
SISTEM UNTUK HEMAT WAKTU, BIAYA DAN KUALITAS
Pada proyek infrastruktur PKT Infra Amonia Plant, tahapan yang sedang dilakukan adalah tahap preliminary design dan dilanjutkan sampai dengan proses gambar kerja/DED (construction drawing), dengan 3D (BIM/Building Information Modeling) menjadi dasar dalam proses perencanaannya.
To read the complete article, register your details above
to be notified once the revamped Construction Plus App is ready!
DATA PROYEK
Nama Proyek: Masterplan & Bangunan PKT Infra Amonia Plant
Lokasi: Fak-fak, Papua Barat
Luas Tapak: 59.800 meter persegi
Luas Lantai: 39.692 meter persegi
Jumlah Lantai :
Office: 3
Domitory: 13
Mako: 2
Masjid: 2
Gereja: 1
Klinik: 1
Fire fighting & K3LH: 2
Workshop: 2
Warehouse: 1
Pemilik/Klien: PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT)
Konsultan Arsitektur: PT Bamko Karsa Mandiri (subsidiary contract with Meinhardt EPC)
Principal Architect: Andi Harapan, IAI
Konsultan Sipil & Struktural: Bita Enarcon Engineering (subsidiary contract with Meinhardt EPC)
Konsultan Mekanikal & Elektrikal: Bita Enarcon Engineering (subsidiary contract with Meinhardt EPC)
Konsultan Lanskap: PT Bamko Karsa Mandiri (subsidiary contract with Meinhardt EPC)
Foto/Gambar: PT Bamko Karsa Mandiri