Pembangunan proyek Jalan Tol Yogyakarta – Bawen sepanjang 76 km yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) ditinjau oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Jalan tol ini telah dimulai pembangunannya pada awal 2022 untuk meningkatkan konektivitas dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Dalam tinjauan tersebut, ditargetkan proses pengadaan lahan untuk seluruh seksi, khususnya pada seksi 2, 3, 4, dan 5 dapat selesai pada akhir tahun 2023. Tujuannya untuk mempercepat penyelesaian konstruksi, menyusul seksi 1 dan 6 yang sudah dimulai. “Pengerjaan pembebasan lahan harus dilaksanakan secara paralel, jangan sekuensial. Satu tim menyelesaikan pengadaan lahan di satu seksi/segmen, baru lanjut ke seksi selanjutnya,” seru Menteri Basuki.
Terkait proses pengadaan lahan, Ditjen Bina Marga telah menginstruksikan untuk menambah tim pengadaan lahan. “Untuk konstruksi, ditargetkan pada tahun 2024 sudah terkoneksi ke Borobudur untuk seksi 1 dan 2. Sedangkan, dari arah Bawen ke Ambarawa ditargetkan April 2024 bisa tersambung di seksi 6. Seksi 5, saya minta dipercepat lelangnya di triwulan 3 tahun 2023 ini,” ujar Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian.
Konstruksi seksi 1 sudah dimulai sejak April tahun 2022 dengan progres saat ini 28%. Sementara itu, seksi 6 telah dimulai konstruksinya pada Februari 2023. “Seksi 1 target bisa fungsional pada April 2024. Seksi 6 ditargetkan rampung bisa pad November 2024, namun diusahakan dapat fungsional juga pada April 2024,” jelas Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB). A. J. Dwi Winarsa.
Jalan tol Yogya – Bawen terdiri dari 6 seksi, yaitu Seksi 1 Sleman – Banyurejo (8,25 km), Seksi 2 Banyurejo – Borobudur (15,26 km), Seksi 3 Borobudur – Magelang (8,08 km), Seksi 4 Magelang – Temanggung (16,26 km), Seksi 5 Temanggung – Ambarawa (22,56 km), Seksi 6 Ambarawa – Junction Bawen terkoneksi Tol Semarang – Solo (5,21 km). — Construction+ Online