Oleh Rosalin Citra Utami
Melanjutkan bagian pertama mengenai Jembatan Ikonik di Indonesia, berikut adalah lanjutannya.
JEMBATAN YOUTEFA
Lokasi: Kota Jayapura, Papua
Melintasi: Teluk Youtefa
Panjang: 732 meter
Tahun Pembangunan: 2018-2019
Salah satu alasan yang membuat Jembatan Youtefa menjadi unik adalah gambar jembatan ini yang tercetak di uang pecahan Rp 75.000 yang dirilis untuk menandakan hari ulang tahun RI ke-75. Terletak di Kota Jayapura, Provinsi Papua, Jembatan Youtefa menghubungkan wilayah Holtekamp dengan Hamadi. Dengan jenis struktur Continous Steel Arch Bridge, jembatan ini membentang dengan panjang mencapai 732 meter dan lebar 21 meter.
Tidak hanya itu, jembatan ini juga tergolong sebagai jembatan dengan tipe pelengkung baja yang pertama kali dibangun di Provinsi Papua. Jembatan Youtefa juga sempat meraih 2 penghargaan dari Museum Rekor Indonesia, yakni rekor pengiriman jembatan rangka baja utuh dengan jarak terjauh, dan rekor pemasangan jembatan rangka baja utuh terpanjang.
JEMBATAN TAYAN
Lokasi: Kalimantan Tengah-Kalimantan Barat
Melintasi: Sungai Kapuas
Panjang: 1.440 meter
Tahun Pembangunan: 2012-2016
Membentang di atas Sungai Kapuas, Jembatan Tayan merupakan salah satu jembatan terpanjang di Indonesia. Dengan total panjang jembatan mencapai 1.440 meter, jembatan ini menghubungkan Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Kalimantan Barat. Tidak hanya itu, jembatan ini juga merupakan bagian dari jalur Trans Kalimantan.
Lebar Jembatan Tayan mencapai 11 meter dan mampu menampung tiga halur kendaraan, di mana konstruksinya terbagi menjadi dua bentangan yang menghubungkan wilayah Tayan dengan Desa Piasak. Bentangan pertama merupakan jembatan sepanjang 300 meter yang menghubungkan Pulau Tayan dengan Kota Taan, sedangkan bentangan kedua adalah jembatan yang membentang dari arah Pulau Tayan menuju Desa Piasak dengan panjang mencapai 1.140 meter.
Baca juga: 10 Jembatan Ikonik di Indonesia – Bagian 1
JEMBATAN BARITO
Lokasi: Kab. Barito Kuala, Kalimantan Selatan
Melintasi: Sungai Barito
Panjang: 1.082 meter
Tahun Pembangunan: Diresmikan tahun 1997
Jembatan Barito merupakan salah satu landmark ikonik yang melintasi Sungai Barito yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan. Lokasi Jembatan barito sendiri secara administratif masuk dalam wilayah Kabupaten Barito Kuala yang berjarak sekitar 15 kilometer dari Kota Banjarmasin. Membentang sepanjang 1.082 meter, Jembatan Barito melintasi Sungai Barito selebar 800 meter dan Pulau Bakut selebar 200 meter.
Jembatan Barito sendiri terdiri dari dua bagian, yaitu jembatan utama dengan panjang 902 meter, dan jembatan pendekat yang memiliki panjang 180 meter. Jembatan dengan lebar 10,37 meter ini merupakan akses jalan bagi Trans Kalimantan pada rute Kota Banjarmasin menuju ke Kota Palangkaraya dan sebaliknya. Dengan ketinggian ruang bebas jembatan utama sebesar 15-18 meter, area di bawah Jembatan Barito juga bisa digunakan untuk lalu lintas perairan seperti Kapal Tongkang.
JEMBATAN TENGKU AGUNG SULTANAH SIAK
Lokasi: Kab. Siak, Provinsi Riau
Melintasi: Sungai Barito
Panjang: 1.196 meter
Jembatan ini membentang di atas Sungai Siak yang juga menjadi salah satu ikon Kabupaten Siak di Provinsi Riau. Tidak hanya itu, jembatan ini juga berperan penting sebagai urat nadi konektivitas perkembangan antara Kabupaten Siak dan Kota Siak Sri Indrapura yang memiliki dua sisi daratan berbeda. Secara spesifik, jembatan ini juga menjadi penghubung lokasi kantor Bupati Siak dan gedung DPRD Kabupaten Siak.
Jembatan ini memiliki total panjang mencapai 1.196 meter dengan lebar mencapai 16,95 meter yang mampu memuat 4 jalur kendaraan. Ketinggian jembatan mencapai 23 meter dari atas permukaan air dan mampu menanggung bebas hingga 28 ton. Jembatan ini dibangun dengan sistem cable stayed dan diprediksi bisa bertahan sampai 100 tahun.
Baca juga: Mewujudkan Infrastruktur Berkelanjutan di Indonesia
JEMBATAN TELUK KENDARI
Lokasi: Kendari, Sulawesi Tenggara
Melintasi: Teluk Kendari
Panjang: 1.340 meter
Tahun Pembangunan: Diresmikan tahun 2020
Baru diresmikan pada tahun 2020 silam, Jembatan Teluk Kendari saat ini merupakan salah satu jembatan termuda di Indonesia yang menjadi landmark baru di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Jembatan ini memiliki struktur dengan tipe cable stayed dengan panjang mencapai 1,34 kilometer dan lebar 20 meter. Di dalamnya terdapat empat lajur untuk kendaraan, serta median dan ara trotoar.
Total panjang jembatan terdiri dari pembangunan jalan pendekat atau oprit sepanjang 602,5 meter, approah span 357,7 meter, side span 180 meter, dengan bentang utama jembatan atau main span yang berukuran 200 meter. Pembangunan jembatan ini bertujuan untuk medukung pengembangan wilayah selatan Kota Kendari, khususnya di daerah Poasia dan Pulau Bungkutoko. — Construction+ Online