Pembangunan Daerah Irigasi (DI) Lhok Guci Tahap II yang berada di Kabupaten Aceh Barat masuk dalam tahap penyelesaian oleh Ditjen Sumber Daya Air (SDA). Pembangunan yang termasuk dalam salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini sudah hampir rampung, di mana konstruksi fisiknya telah mencapai 97,02%.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membangun banyak bendungan dan bendung di berbagai daerah, dan selanjutnya akan diikuti dengan pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi untuk menunjang produktivitas sentra-sentra pertanian. Diharapkan dengan meningkatnya produktivitas pertanian, juga dapat membantu pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19.
Pembangunan jaringan irigasi DI Lhok Guci akan mengairi area seluas 18.542 hektar. Saat ini, pembangunannya sudah memasuki tahap II untuk pembangunan saluran primer sepanjang 10 km dan saluran sekunder sepanjang 812 meter dengan outcome seluas 1.408 hektar sawah yang akan dialiri air.
Pembangunan DI Lhok Guci diawali dengan pembangunan Bendungan Lhok Guci pada 2004-2008, dilanjutkan dengan pembangunan saluran pada tahun 2008-2015. Lalu, proyek tersebut ditetapkan menjadi salah satu PSN dengan penyelesaian tahap I pada 2015-2017. Setelah itu, tahap II direncanakan pada 2018-2020. Namun, seperti yang disampaikan oleh Heru Setiawan selaku Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera I, pada 2020 terjadi pandemi dan proyek ini terkena refocusing anggaran sehingga target penyelesaian disesuaikan ke tahun 2022.
Refocusing anggaran akibat pandemi COVID-19 itu tetap dilanjutkan, di mana pembangunan tahap II DI Lhok Guci dilaksanakan oleh PT Hutama Karya – Jaya Konstruksi, KSO dengan nilai kontrak Rp 255,55 miliar. Pada tahun 2020 lalu, DI Lhok Guci telah difungsikan secara bertahap mulai musim tanam Oktober 2020 hingga Maret 2021 untuk mengairi sawah seluas 400 hektar.
Selain DI Lhok Guci, di Provinsi Aceh sendiri terdapat jaringan irigasi lain yang termasuk dalam PSN, yaitu DI Jambo Aye Kanan. Setelah rampung, kedua jaringan irigasi tersebut akan mengairi total area seluas 21.570 hektar. — Construction+ Online