LATAR BELAKANG
Hubungan manusia dan arsitektur didefinisikan dengan keberadaan manusia yang memiliki kaitan erat dengan ruang yang diokupansi. Dalam setiap fase perkembangannya, manusia akan mengokupansi ruang dengan cara yang berbeda dan beradaptasi dari waktu ke waktu untuk menggunakan lingkungannya. Berdasarkan fenomena ini, bangunan dipandang sebagai objek dinamis yang mampu mengiringi perubahan kebutuhan manusia.
Proyek ini dimulai dengan mempertanyakan kemampuan ruang dalam mengakomodasi perubahan kebutuhan setiap tahap siklus hidup pengguna. Proses adaptasi bangunan dilakukan dengan memposisikan bangunan sebagai kumpulan lapisan yang memiliki daya adaptasi tertentu. Rancangan konseptual ini berlokasi di Tambora, Jakarta Barat, dan difungsikan sebagai perumahan komunal.
KONSEP BENTUK
Eksplorasi desain dimulai dengan mengamati bagaimana sebuah ruang dapat berekspansi dari segi kapasitas dan luasan. Eksplorasi menitikberatkan pada efisiensi pemanfaatan ruang pada tiga sumbu ordinat: X, Y, dan Z. Ini artinya, unit hunian dapat diperluas, baik secara horisontal maupun vertical, tanpa mengintervensi batas terluar bangunan. Split level dipilih sebagai strategi yang mampu menjawab tantangan tersebut.
To read the complete article, register your details above
to be notified once the revamped Construction Plus App is ready!
DATA PROYEK
Nama Proyek: Tambora Renewal Co-Housing: Adaptability of Living Space
Lokasi: Tambora, Jakarta Barat
Luas Tapak: 13.000 meter persegi
Nama Mahasiswa: Senoretta Hanafifa Ernanto
Universitas: Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Dosen Pembimbing: Defry Agatha Ardianta, S.T., M.T.