Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan Jalan Lingkar Brebes-Tegal di Provinsi Jawa Tengah. Dengan selesainya Jalan Nasional sepanjang 17,4 km ini, maka dukungan konektivitas dan kelancaran arus lalu lintas di wilayah Brebes dan Tegal, yang saat ini tengah didorong menjadi pusat pertumbuhan ekonomi wilayah di koridor Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah, diharapkan akan semakin lancar.
Endra S. Atmawidjaja selaku Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi Industri dan Lingkungan, sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR mengatakan bahwa konektivitas antar wilayah diperlukan agar mobilitas logistik (barang dan jasa) dan manusia lebih efisien. Dengan konektivitas yang semakin baik, diharapkan perekonomian wilayah meningkat.
Brebes dan Tegal memiliki banyak potensi untuk berkembang menjadi pusat pertumbuhan wilayah. Jalan lingkar ini melengkapi struktur jaringan jalan nasional di Pantura yang komplementer dengan Tol Trans Jawa sehingga arus logistik melalui Pantura Jawa dapat dijamin kelancaran dan keselamatannya. Pembangunan jalan arteri ini dimulai sejak tanggal kontrak 19 Desember 2019 dan telah selesai pada bulan Mei 2021 dengan dilengkapi penerangan dan marka jalan. Saat ini, Jalan Lingkar Brebes-Tegal masih menunggu hasil uji layak fungsi sebagai syarat pengoperasian jalan baru (open traffic).
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah Satrio Sugeng Prayitno menyampaikan konstruksi Jalan Lingkar Brebes-Tegal mayoritas dibangun di atas lahan dengan struktur rawa sehingga dalam pengerjaannya menerapkan teknologi Prefabricated Vertical Drain (PVD) dan Prefabricated Horizontal Drain (PHD) untuk mempercepat waktu pelaksanaan dibandingkan dengan sistem timbunan.
Pembangunan Jalan Lingkar Brebes-Tegal menggunakan anggaran APBN senilai Rp 223 miliar dan dikerjakan oleh kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Keberadaan jalan ini diharapkan juga mendukung kelancaraan arus lalu lintas di Kota Brebes pada khususnya, karena Jalur Pantura yang masuk dalam Kota Brebes akan memiliki jalur alternatif sehingga jalan dalam kota lebih awet karena tidak dilintasi kendaraan besar, selain juga dapat menekan angka kecelakaan Jalan Nasional di Brebes. — Construction+ Online