Pada tanggal 2 April 2021 lalu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu) di Provinsi Jawa Barat. Tol sepanjang 60,10 km ini akan terhubung dengan Jalan Tol Akses Bandara Kertajati dan diharapkan tuntas seluruhnya pada akhir 2021 untuk mendukung fungsi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati itu sendiri.
Seluruh pihak diminta untuk terus berkoordinasi dan berupaya keras untuk mempercepat pembebasan lahan sehingga penyelesaian tol ini akan lancar sesuai jadwal. Untuk mempercepat pengadaan lahan, Kementerian PUPR melalui Satker Pembangunan Tol Cisumdawu, Ditjen Bina Marga terus meningkatkan koordinasi dengan instansi lain, yaitu Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Sumedang, Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kepolisian Daerah, Kejaksaan Tinggi, dan instansi terkait lainnya.
Untuk Seksi 1 Cileunyi – Rancakalong sepanjang 11,45 km konstruksinya sudah mencapai 71,59% dengan progres lahan 97,74%. Sementara itu, Seksi 2 Rancakalong – Sumedang sepanjang 17,35 km progres konstruksinya sudah mencapai 91,13% dengan capaian lahan 95,93%.
Seksi 3 Sumedang – Cimalaka sepanjang 4,05 km konstruksinya telah rampung 100%. Kemudian, pembangunan Seksi 4 Cimalaka – Legok sepanjang 8,20 km dan Seksi 5 Legok – Ujungjaya sepanjang 14,9 km saat ini telah dimulai pekerjaan site clearing dengan progres lahan masing-masing 39,71% dan 38.00%. Selanjutnya, Seksi 6 Ujungjaya – Dawuan sepanjang 6,06 km telah dimulai konstruksi pada Seksi 6A dengan progres 25,20% dan Seksi 6B sebesar 2,30%. Untuk pembebasan lahan mencapai 87,53%.
Tol Cisumdawu terdiri dari 6 seksi yang dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Dari enam seksi, Seksi 1 dan 2 dikerjakan oleh Pemerintah sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut. Kemudian Seksi 3-6 dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), yakni PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) dengan nilai investasi Rp 8,41 triliun.
Jika terhubung seluruhnya kelak, jalan tol ini akan terhubung dengan Jalan Tol Akses BIJB Kertajati sehingga dapat mengurangi waktu tempuh dari Bandung sekitar 3 jam menjadi hanya 1 jam. Dengan konektivitas yang semakin meningkat, maka diharapkan operasional bandara akan semakin meningkat dan kompetitif sehingga peran Bandara Husein Sastranegara di Bandung segera tergantikan.
Kehadiran Tol Cisumdawu ini sekaligus mendukung pengembangan kawasan “segitiga emas” Cirebon-Subang-Majalengka (Rebana) sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan baru, serta menjadi salah satu tol dengan pemandangan yang indah seperti Tol Bawen-Salatiga karena menyuguhkan panorama pegunungan di Bumi Priangan. – Construction+ Online