Dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan pembangunan infrastruktur. Akan tetapi, tidak seluruh infrastruktur yang dibangun menggunakan pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah (APBN/APBD). Pemerintah terus mendorong keterlibatan swasta melalui berbagai model pembiayaan, salah satunya lewat Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Seperti yang diungkapkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, total KPBU yang ditawarkan Kementerian PUPR pada tahun 2021 sebanyak 25 proyek atau pekerjaan senilai Rp 278,35 triliun. Upaya ini dilakukan sebagai langkah untuk menutupi gap pendanaan non-APBN sebesar 70% atau Rp 1.435 triliun. Berdasarkan proyeksi kemampuan APBN 2020-2024, pemerintah diperkirakan hanya mampu memenuhi 30% atau sekitar Rp 623 triliun dari total kebutuhan anggaran untuk penyediaan infrastruktur sebesar Rp 2.058 triliun.
Pada acara Dialog Outlook 2021 bertajuk ‘Peluang Investasi Nasional 2021’ yang diselenggarakan secara virtual pada 14 Desember 2020 Menteri Basuki menjelaskan, “Pada kuartal pertama tahun 2021, di bidang permukiman yang sudah ditawarkan atau ditenderkan yakni Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Ir. H. Djuanda dari Bendungan Jatiluhur untuk melayani penduduk Jakarta terutama di bagian Utara. Kemudian juga, ada SPAM Karian sampai ke Tangerang bagian Selatan dan Jakarta bagian Barat.”
Selain itu, di bidang Sumber Daya Air (SDA) terdapat Bendungan Merangin di Jambi dengan estimasi biaya investasi sebesar Rp 6,08 triliun dan Bendungan Matenggeng di Jawa Tengah dengan estimasi biaya Rp 3 triliun. Menurut Menteri Basuki, kedua bendungan ini memiliki peluang ditawarkan melalui skema KPBU karena memiliki daya tarik investasi yang besar dibanding bendungan lainnya.
“Biasanya KPBU bendungan bertumpu pada potensi revenue atau pendapatan untuk investasi dari air baku dan listrik, sedangkan irigasi dan pengendalian banjir murni untuk pelayanan masyarakat. Bendungan Maringin ini memiliki potensi menghasilkan listrik yang cukup besar yakni 107,45 Megawatt (MW) dan Bendungan Matenggeng memiliki potensi air baku 1.100 liter/detik dan listrik 28,28 MW,” jelas Menteri Basuki.
Kemudian untuk bidang perumahan, terdapat satu proyek Rumah Susun (Rusun) yang ditawarkan lewat skema KPBU, yakni Rusun Cisaranten di Bandung sebanyak 2.189 unit dengan nilai investasi sebesar Rp 1,1 triliun. Sedangkan untuk bidang jalan dan jembatan, terdapat jalan tol dan jalan non-tol. “Sudah banyak jalan tol yang dikerjakan melalui skema KPBU,” tambahnya. – Construction+ Online