Oleh Anton Adianto
Kayu merupakan bahan baku yang fleksibel, serbaguna, dan salah satu bahan baku konstruksi yang berkelanjutan. Hal tersebut terjadi karena kayu diperoleh dari hasil penebangan pohon, baik di hutan alam, hutan tanaman industri (HTI) atau lokasi lainnya.
Kayu telah digunakan sebagai bahan bangunan selama ribuan tahun. Bahan baku yang serbaguna ini selain digunakan untuk konstruksi bangunan, juga banyak digunakan dalam industri furnitur dan dekorasi rumah, di samping bidang usaha lainnya.
Baca juga: Keunggulan dan Jenis Baja sebagai Material Konstruksi
Terdapat beberapa jenis kayu yang biasa digunakan untuk kepentingan konstruksi, antara lain:
- Kayu Jati. Jenis kayu yang banyak dicari dalam dunia furnitur dan berharga mahal. Hal itu karena kayu jati memiliki ketahanan yang kokoh dan kuat, tahan lama, tahan terhadap jamur, rayap, dan serangga lainnya. Di samping itu juga karena kayu ini memiliki keindahan dekoratif dengan teksturnya yang halus dan warna yang memikat seiring bertambahnya umur kayu. Selain diolah menjadi perabot rumah dan elemen dekorasi, kayu jati juga digunakan sebagai pelapis lantai, dinding, dan bahan konstruksi bangunan lainnya.
- Kayu Merbau. Dengan teksturnya yang cukup keras dan stabil, kayu ini nyaris tidak memiliki kekurangan sehingga digunakan sebagai alternatif pengganti kayu jati. Seperti halnya kayu jati, kayu merbau juga tergolong mahal. Dalam bidang konstruksi, kayu ini cocok dijadikan penyangga dan atap rumah.
- Kayu Meranti Merah. Kerap digunakan sebagai material bangunan, terutama untuk area dalam ruangan dan interior. Hal ini karena kayu meranti memiliki sifat yang peka terhadap cuaca sehingga kurang bagus jika digunakan di luar ruangan atau eksterior. Terdapat 2 jenis kayu meranti, yaitu meranti muda dan merah tua, di mana dari segi kualitas keduanya sama-sama bagus untuk digunakan sebagai material bangunan.
- Kayu Kamper. Mempunyai keunggulan kuat terhadap serangga. Jika dibandingkan dengan kayu jati, kayu ini lebih ringan dan harganya lebih terjangkau. Aromanya yang khas membuatnya dinamakan kayu kamper. Kayu yang memiliki serat halus dan indah ini biasa dijadikan bahan untuk membuat jendela dan pintu.
- Kayu Kelapa. Diambil dari pohon kelapa yang sudah berumur 60 tahun lebih dan sudah tidak menghasilkan lagi. Keunggulannya sebagai material bangunan adalah kayu ini mudah dijadikan balok sehingga cocok sebagai tiang penyangga atap rumah.
- Kayu Gaharu. Dianggap sebagai salah satu kayu termahal di dunia karena kayu ini memiliki ketahanan yang kuat dan kokoh, serta mempunyai manfaat yang beragam. Kayu gaharu kebanyakan tumbuh di daerah Kalimantan dan memiliki karakteristik berwarna kehitaman, serta mengandung resin yang berbau harum khas. Kayu pohon gaharu selain sangat baik untuk digunakan sebagai bahan bangunan atau perabot interior rumah, resinnya juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan dasar oleh produsen kosmetik, shampoo hingga parfum.
- Kayu Ulin. Dikenal juga sebagai kayu besi atau bulian, serta memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Hal tersebut dikarenakan karakteristiknya yang kuat dan tahan terhadap perubahan suhu, kelembaban, dan tahan terhadap pengaruh air laut. Pohon ulin banyak tumbuh secara alami di Pulau Kalimantan, Sumatera bagian Timur dan Selatan, serta Pulau Bangka dan Belitung. Berdasarkan warna batangnya, kayu ulin memiliki empat varietas, yaitu ulin tando dengan warna batang coklat kemerahan, ulin lilin dengan batang coklat gelap, ulin tembaga dengan warna batang kekuningan, serta ulin kapur dengan warna batang coklat muda.
- Kayu Bangkirai. Karakteristiknya adalah sebagai kayu yang kuat, awet, dan tahan terhadap berbagai cuaca. Oleh karena itu, kayu ini cocok digunakan pada area luar ruangan atau ekterior dan sering digunakan sebagai material konstruksi berat, seperti atap kayu.
Dari berbagai material yang biasa dipergunakan pada bahan bangunan, berikut keunggulan penggunaan kayu sebagai material konstruksi:
- Mudah dalam pengerjaan karena bisa dibuat atau dibentuk sesuai keinginan, serta mudah untuk dipaku, dibaut atau direkatkan
- Proses dan durasi pengerjaannya lebih cepat karena banyak tukang lokal yang mengusainya
- Mudah didapat, karena merupakan sumber daya alam yang masih banyak tersedia dan bisa didaur ulang lagi dengan cara reboisasi
- Lebih ekonomis karena harganya relatif murah dibandingkan dengan bahan bangunan lainnya
- Kekuatan kayu cukup tinggi dengan bobot yang ringan, bahkan kayu solid akan awet dan tahan lama
- Daya tahan terhadap listrik dan bahan kimia cukup baik
- Kayu merupakan isolator termal alami yang sangat efektif dalam mengisolasi dingin dan panas, serta merupakan penyerap kebisingan yang juga baik
- Jenis kayu tertentu mempunyai tekstur dan serat kayu yang indah sehingga mempunyai nilai lebih untuk dijadikan elemen dekorasi
- Lebih aman dan fleksibel jika terjadi gempa bumi sehingga rumah yang terbuat dari kayu akan tetap pada kondisi aslinya, tidak mudah retak, dan tidak mudah bergeser
Baca juga: Kaca, Material Konstruksi yang Artistik dan Memiliki Banyak Kelebihan
Tak bisa disangkal jika tetap ada beberapa kekurangan pada material kayu sebagai bahan baku konstruksi. Namun, saat ini terdapat banyak solusi untuk menghindari hal tersebut. Berikut beberapa kelemahan dan kekurangan yang umumnya ditemukan pada material ini:
- Karena kayu berasal dari alam, maka ia bersifat kurang seragam atau homogen
- Terdapat cacat bawaan dan cacat alam, seperti mata kayu dan pecah-pecah
- Kayu mudah terbakar, terutama dalam kondisi kering
- Mudah terpengaruh oleh iklim
- Kelembaban yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada kayu
- Mudah terserang rayap dan jamur.
– Construction+ Online
Disclaimer: Construction+ makes reasonable efforts to present accurate and reliable information on this website, but the information is not intended to provide specific advice about individual legal, business, or other matters, and it is not a substitute for readers’ independent research and evaluation of any issue. If specific legal or other expert advice is required or desired, the services of an appropriate, competent professional should be sought. Construction+ makes no representations of any kind and disclaims all expressed, implied, statutory or other warranties of any kind, including, without limitation, any warranties of accuracy and timeliness of the measures and regulations; and the completeness of the projects mentioned in the articles. All measures, regulations and projects are accurate as of the date of publication; for further information, please refer to the sources cited.
Hyperlinks are not endorsements: Construction+ is in the business of promoting the interests of its readers as a whole and does not promote or endorse references to specific products, services or third-party content providers; nor are such links or references any indication that Construction+ has received specific authorisation to provide these links or references. Rather, the links on this website to other sites are provided solely to acknowledge them as content sources and as a convenient resource to readers of Construction+.