Perkembangan pembangunan jalan tol layang Jakarta-Cikampek (Japek) yang sudah dirintis sejak lama akhirnya usai setelah pada hari Kamis, 12 Desember 2019 lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikannya. Sebagai jalan tol layang terpanjang di Indonesia, Japek diharapkan dapat mengatasi kemacetan yang terjadi setiap hari selama empat tahun ini sejak 2016, baik dari arah Jakarta-Cikampek atau sebaliknya. Nantinya, pada jalur ini juga akan dilengkapi dengan dengan LRT Jabodebek dan kereta cepat Jakarta-Bandung.
“Kalau dari hitung-hitungan, beroperasinya jalan tol ini bisa mengurangi kemacetan 30 persen,” jelas Jokowi saat meresmikan jalan tol ini di KM 38 Tol Japek II (Elevated), Bekasi, Jawa Barat. Volume lalu lintas Jalan Tol Jakarta-Cikampek sendiri menurut survei telah mencapai 120.000 hingga 140.000 per hari. Padahal volume per capacity ratio sudah tidak mampu menampung kendaraan pada saat jam-jam puncak. Kendaraan golongan I atau kendaraan pribadi mendominasi pemakaian jalan tol ini hingga mencapai 80 persen.
Jalan tol layang berbiaya Rp16,23 triliun ini sudah dibuka untuk umum dan dapat dilintasi oleh kendaraan dengan pintu masuk di Cikunir dan pintu keluar di Karawang Barat sejauh 38 kilometer. Adapun tidak semua kendaraan bebas melintas di atas jalan tol terpanjang tersebut. Pemegang saham utama jalan tol layang ini adalah PT Jasa Marga yang memiliki 80 persen saham dan sisanya adalah badan usaha swasta. Pengelolanya dipercayakan kepada adalah PT Jasa Marga Jalan Layang Cikampek (JJC) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). — Construction+ Online