Seperti di banyak kabupaten di Indonesia yang kaya akan destinasi wisata menarik yang jarang dikenal masyarakat kota, maka Kabupaten Karanganyar di Jawa Tengah juga memiliki tujuan liburan baru bernama Rumah Atsiri Indonesia. Berada di dataran tinggi yang sejuk di Desa Plumbon, Tawangmangu, sekitar 40 kilometer dari Solo, berdiri sebuah kawasan edu-recreation terpadu dengan tema minyak atsiri, bahan dasar wewangian dan minyak gosok yang tidak banyak diketahui kalangan umum.
Dibangun di atas tanah seluas 2,3 hektar pada ketinggian 750 meter dari atas permukaan laut, Rumah Atsiri awalnya merupakan pabrik minyak atsiri bernama Citronella yang dibangun para era Presiden Soekarno pada tahun 1963. Pada zamannya, bangunan ini rencananya akan dijadikan pabrik minyak atsiri terbesar di Asia.
To read the complete article, register your details above
to be notified once the revamped Construction Plus App is ready!
DATA PROYEK
Nama Proyek: Rumah Atsiri Indonesia
Lokasi: Jl. Watusambang, Plumbon, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah
Selesai:
Tahap 1: 2018
Tahap 2: 2020
Luas Area: 2,3 hektar
Luas Bangunan:
Tahap 1: 9.745 meter persegi
Tahap 2: 8.910 meter persegi
Jumlah Lantai: 4 lantai
Klien/Pemilik: PT Rumah Atsiri Indonesia
Konsultan Arsitektur: Timtiga + Studio-Kita
Konseptor: Ir Paulus Mintarga
Tim Arsitek: Joko Haryanto (timtiga), Stefany Windira (timtiga), Yesi Verawati (timtiga). Ivan CH (Studio-Kita) & Erick VH (Studio-Kita)
Konsultan Desain Interior : Timtiga + Studio-Kita
Konsultan Sipil & Struktur: PT Prima Graha Santosa
Konsultan Mekanikal & Elektrikal : timtiga
Konsultan Pencahayaan: timtiga
Konsultan Lanskap: timtiga
Kontraktor Utama: PT Prima Graha Santosa
Foto/Gambar: PT Rumah Atsiri Indonesia