Oleh Rosalin Citra Utami
Indonesia merupakan negara dengan kondisi geografis yang unik. Negara ini terdiri dari ribuan pulau yang tersusun dalam gugusan-gugusan yang terpisah, juga dengan berbagai sungai besar yang ada. Kondisi ini menjadikan Indonesia perlu membangun berbagai jembatan sebagai jalur penghubung antar wilayah.
Tidak hanya berfungsi sebagai jalur penghubung semata, desain yang dimiliki oleh jembatan-jembatan di Indonesia juga tidak kalah ikonik dan menarik perhatian. Berikut adalah 10 Jembatan Ikonik di Indonesia.
JEMBATAN SURAMADU
Lokasi: Surabaya – Madura, Jawa Timur
Melintasi: Selat Madura
Panjang: 5.438 meter
Tahun Pembangunan: 2003-2009
Jembatan Nasional Suramadu terletak di Provinsi Jawa Timur. Jembatan ini menghubungkan Pulau Jawa (Surabaya) dan Pulau Madura (di Bangkalan, persisnya di timur Kamal), serta melintasi Selat Madura. Panjangnya yang mencapai 5.438 meter membuat Jembatan Suramadu menempati posisi sebagai jembatan terpanjang di Indonesia saat ini. Lebar jembatan mencapai kurang lebih 30 meter, yang menampung empat lajur kendaraan dua arah selebar 3,5 meter, serta dua lajur darurat selebar 2,75 meter.
Tidak hanya itu, di jembatan ini juga terdapat lajur khusus yang ditujukan untuk pengendara kendaraan roda dua di setiap sisi luar jembatan. Strukturnya sendiri terdiri dari tiga bagian, yaitu causeway (jalan layang), approach bridge (jembatan penghubung), dan main bridge (jembatan utama). Pembangunan Jembatan Suramadu sendiri ditujukan untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura, terutama di bidang infrastruktur dan ekonomi yang cukup tertinggal dibandingkan wilayah lain di Jawa Timur.
Baca juga: Top 10 Struktur Tertinggi di Dunia
JEMBATAN BARELANG
Lokasi: Provinsi Kepulauan Riau
Panjang: 385 m
Tahun Pembangunan: 1992-1998
Jembatan Barelang merupakan sekumpulan jembatan penghubung yang telah menjadi landmark di Provinsi Kepulauan Riau. Nama Barelang sendiri merupakan singkatan dari Batam, Rempang, dan Galang. Jembatan ini membentang dengan menghubungkan beberapa pulau, yaitu Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang, dan Pulau Galang Baru, serta bertujuan untuk memperluas wilayah kerja Otoritas Batam. Selain Barelang, masyarakat umum juga banyak yang menyebutnya sebagai Jembatan Habibie, hal ini dikarenakan pembangunan jembatan ini diprakarsai oleh Presiden B. J. Habibie.
Pembangunan jembatan ini juga merupakan pilot project berteknologi tinggi yang melibatkan ratusan insinyur Indonesia dengan anggaran sebesar Rp 400 miliar. Uniknya, pembangunan jembatan ini dilakukan tanpa satu pun campur tangan dari tenaga ahli luar negeri. Karena menghubungkan beberapa pulau sekaligus, Jembatan Barelang terdiri dari enam buat jembatan lain, yaitu Jembatan Tengku Fisabilillah, Jembatan Nara Singa, Jembatan Raja Ali Haji, Jembatan Sultan Zainal Abidin, Jembatan Tuanku Tambusai, dan Jembatan Raja Kecik.
JEMBATAN AMPERA
Lokasi: Palembang, Sumatera Selatan
Melintasi: Sungai Musi
Panjang: 1.177 meter
Tahun Pembangunan: 1965
Jembatan Ampera adalah sebuah jembatan yang terletak di Kota Palembang, Sumatera Selatan dan telah menjadi ikon kota. Jembatan yang melintasi Sungai Musi ini menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir. Pembangunannya dimulai pada tahun 1962 dengan biaya pembangunan yang diperoleh dari perampasan perang Jepang.
Mulanya jembatan ini dinamai Jembatan Soekarno, namun Presiden Soekarno menolak karena tidak ingin menimbulkan isu-isu individualis tertentu. Nama jembatan ini pun diganti, disesuaikan dengan slogan bangsa pada tahun 1960 yaitu Amanat Penderitaan Rakyat (Ampera). Jembatan Ampera sendiri memiliki panjang 1.177 meter dengan lebar 22 meter. Tinggi jembatan berada pada 11,5 meter di atas permukaan air, sedangkan tinggi menaranya mencapai 63 meter dari permukaan tanah. Keseluruhan struktur jembatan memiliki berat sebesar 944 ton, serta dilengkapi dengan pembandul seberat 500 ton.
Baca juga: Implementasi Perencanaan Wilayah dan Kota Dalam Pembangunan Infrastruktur Nasional
JEMBATAN MAHKOTA II (JEMBATAN ACHMAD AMINS)
Lokasi: Samarinda, Kalimantan Timur
Melintasi: Sungai Musi
Panjang: 1.428 meter
Tahun Pembangunan: 2002-2017
Jembatan Mahkota II atau yang juga kerap disebut sebagai Jembatan Achmad Amins merupakan sebuah jembatan di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Jembatan ini membentang melintasi Sungai Mahakam dan menghubungi Sungai Kapih, Kecamatan Sambutan dengan Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran.
Struktur Jembatan ini menggunakan jenis cable stayed dengan tiga struktur, yaitu menara atau pilar (pylon), kabel, dan dek jembatan. Sistem ini bekerja dengan cara dek jembatan yang digantung menggunakan kabel prategang yang diangkut pada pilar. Panjang kabel yang digunakan pada jembatan Mahkota II mencapai 740 meter dengan lebar 14 meter. Kabel pada jembatan ini juga disebut-sebut sebagai yang terpanjang dari semua jembatan berjenis cable stayed di Indonesia.
JEMBATAN MERAH PUTIH
Lokasi: Ambon, Maluku
Melintasi: Teluk Ambon
Panjang: 1.140 meter
Tahun Pembangunan: 2011-2016
Jembatan Merah Putih adalah jembatan dengan jenis kabel pancang yang terletak di Kota Ambon, Provinsi Maluku. Jembatan ini membentang di atas Teluk Dalam Pulau Ambon, serta menghubungkan Desa Rumah Tiga (Poka) di Kecamatan Sirimau yang terletak di sisi utara dengan Desa Hative Kecil/Galala di Kecamatan Teluk Ambon di sisi selatannya. Teluk Ambon merupakan sebuah teluk sempit yang dalam, yang membagi Pulau Ambon menjadi Jazirah Lei Hitu di utara dan Jazirah Lei Timur di selatan.
Kawasan Ambon sendiri juga merupakan kawasan yang rawan gempa tektonik, itulah mengapa konstruksi jembatan ini harus turut memperhitungkan kondisi geografi dan geologi kawasan tersebut. Jembatan Merah Putih sendiri terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Jembatan Pendekat di sisi Desa Poka (sisi utara) sepanjang 520 meter, Jembatan Pendekat di sisi Desa Galala (sisi selatan) sepanjang 320 meter, serta Jembatan Utama dengan panjang 300 meter. Dengan total panjang jembatan yang mencapai 1.140 meter, Jembatan Merah Putih menjadi jembatan terpanjang di wilayah Indonesia bagian timur.
— Construction+ Online